Dengan penetrasi 97,8%, menurut Mintel Group Ltd., industri susu diprediksi akan tumbuh sekitar 13% per tahun selama beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kelas menengah yang kini cenderung lebih sering makan di luar rumah dan semakin menuntut makanan berkualitas tinggi karena mereka mulai mementingkan gaya hidup sehat.
Berdasarkan hasil riset Consumer Panel Survey:Indonesia Urban untuk kategori produk susu, di semua kelompok sosial dan ekonomi, keonsumsi produk susu menunjukkan peningkatan. Antara lain, konsumsi susu tumbuh 9% dan keju tumbuh 8,1%. Sementara kelompok sosial ekonomi menengah atas membeli produk susu 15% lebih sering dan 10% lebih banyak dibanding tahun lalu.
“Pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan kesadaran terhadap kesehatan dan kualitas produk, serta pertumbuhan kelas menengah yang membentuk gaya hidupnya, merupakan faktor penting yang mengubah kebiasaan konsumen,” ungkap Achyut Kasireddy, Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia.
Perubahan lain dalam kebiasaan konsumen adalah meningkatnya pemintaan terhadap makanan grab & go yang sehat dan dikemas secara praktis. Dalam Global Business Guide dikatakan bahwa toko serba ada atau mini market merupakan salah satu format ritel yang tumbuh paling pesat hingga 400% dalam 10 tahun terakhir. Hal ini mencerminkan gaya hidup yang serba cepat di mana produk susu dibutuhkan.
Sementara, menurut Rabobank, konsumsi susu Indonesia akan meningkat 5% per tahun hingga tahun 2020. Kombinasi dari perkembangan industri ritel modern serta peningkatan kesadaran gizi dan pendapatan menyebabkan pertumbuhan permintaan terhadap makanan berprotein tinggi, termasuk susu.