Sasaran skrining ditujukan bagi usia 45-71 tahun dengan kriteria perokok aktif atau pasif atau berhenti merokok kurang dari 15 tahun. Lalu memiliki riwayat kanker paru pada keluarga yakni, ayah, ibu, dan saudara kandung serta dengan atau tanpa disertakan gejala respiratori ringan.
Skrining lanjutan ditanggung BPJS satu kali dalam setahun bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memiliki hasil skrining questionair kanker paru resiko tinggi agar mendapatkan diagnosa dalam stadium awal untuk meningkatkan keberhasilan upaya pengobatan.
“JKN diharapkan tidak hanya dalam pengobatan kanker paru saja, namun juga pembiayaan skrining untuk deteksi dini juga ditanggung oleh pemerintah,” imbuh Thersia Sandra.
Sementara itu, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) selaku mitra AstraZeneca Indonesia dalam implementasi YHP menggunakan metode pendidik sebaya sebagai agen perubahan dalam pencegahan kanker paru.
Dijelaskan Dini Widiastuti, Executive Director Plan Indonesia, metode pendidik sebaya ini merupakan salah satu cara pendampingan untuk anak-anak dan kaum muda yang terlibat dalam berkampanye kepada teman-teman dan orang di sekitarnya, termasuk orang tua.
“Agar gaung kampanye dan impactnya semakin luas, kami juga melakukan kampanye digital melalui konten-konten menarik yang diunggah di channel digital,” tandas Dini. ()
Page: 1 2Lihat Semua
MIX.co.id - Cobra Dental berkolaborasi dengan Solventum dan PDGI Cabang Jakarta Pusat menggelar “Denta Festiva…
MIX.co.id – Dalam rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-25, One Piece, salah satu seri…
MIX.co.id - Berawal dari satu gerai di area Kampus Trisakti pada September 2019, kini Smartfolks…
MIX.co.id – Amazfit, brand global dalam teknologi wearable, merayakan re-launching smartwatch Amazfit T-Rex 3 dengan…
MIX.co.id - Raisha Wirapersada memulai kariernya sebagai Fashion Stylist Assistant di Majalah Kartini pada 2010,…
MIX.co.id - Belakangan ini, tren yang tengah terjadi di industri laptop adalah laptop ber-body yang…