MIX.co.id - Memasuki tahun keempat, Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), menggelar program "IoT Creation 2022". Menggandeng Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), program ini telah memasuki tahap akhir.
Objektif IoT Creation 2022 adalah untuk menumbuhkembangkan inisiatif dan kreativitas anak bangsa dalam menghadapi transformasi digital, khususnya dalam pengembangan solusi teknologi IoT. Hal ini tak lepas dari besarnya potensi pemanfaatan teknologi IoT di tengah geliat transformasi digital dan perwujudan Indonesia 4.0.
Di program "IoT Creation 2022", Agritronz, platform Smart of Things (IoT) pada bidang pertanian hortikultura yang mengintegrasikan platform New Renewable Energy berbasis Solar Cell System dengan platform Internet of Things dan sistem manajemen data, berhasil menjadi pemenang untuk kategori Smart Solution Hunts.
Sementara itu, di kategori Hands on Workshop, solusi E-Kamling dari NSC Tech, yang merupakan sistem elektronik keamanan lingkungan yang terintegrasi dengan IoT, berhasil menjadi juara pertama.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menegaskan bahwa tren percepatan digitalisasi membuka peluang untuk reorientasi pertumbuhan semua sektor agat menjadi lebih efisien dan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Peran konektivitas data berbasis internet kecepatan tinggi (broadband) telah banyak mengubah cara berbisnis para pelaku usaha dewasa ini, termasuk di sektor perindustrian,” ucapnya.
Revolusi Industri 4.0 yang terus melaju saat ini, telah mendorong peningkatan kebutuhan terhadap proses bisnis dan proses produksi yang semakin terotomatisasi, antara lain melalui penerapan teknologi IoT, antarmuka mesin-ke-mesin dan manusia-ke-mesin, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Big Data Analytics, dan berbagai teknologi canggih lainnya.
"Pemanfaatan IoT secara masif ini, akan membuka peluang bagi karya anak bangsa untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Solusi IoT karya anak bangsa diharapkan terus mendominasi sehingga mampu bersaing dengan aplikasi dari luar Indonesia.
Kehadiran ruang digital saat ini pun harus dimanfaatkan secara produktif," ungkap Ismail.
Lebih jauh ia menegaskan, Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang sangat applicable untuk diterapkan. Dengan pemanfaatan sensor untuk menangkap data dalam berbagai keadaan, baik cuaca, suhu, kecepatan. Kemudian, semuanya akan menjadi modal utama lahirnya solusi terintegrasi untuk mengatasi berbagai permasalahan sehari-hari.
"Berbagai masalah yang ada di Indonesia, terbilang khas dan memiliki keunikan tersendiri. Hal inilah yang diharapkan akan terus mendorong kreativitas anak bangsa untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada, melalui kehadiran solusi teknologi yang nyata,” lanjutnya.
Acara IoT Creation tahun ini memiliki memiliki beberapa kegiatan utama, yaitu seminar untuk transfer knowledge yang terbuka untuk umum. Kemudian, Hands-on Workshop IoT Creation yang mengajak para pegiat mengikuti sejauh mana teknologi bisa menjadi solusi dengan memanfaatkan modul Long Range (LoRA) dan platform cloud sebagai solusi IoT.
Kegiatan ketiga, Smart Solutions Hunt Competition, yang mencari...