MIX.co.id - Sebagai upaya meningkatkan utilisasi industri nasional, pemerintah Indonesia terus mendorong program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Salah satunya, dengan menghadirkan "Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022" di Nusa Dua Bali pada 22-25 Maret 2022.
Program "Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022" yang digelar Kementerian Perindustrian ini diharapkan dapat meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri oleh instansi pemerintah. Sementara itu, pelaku industri dalam negeri atau UMKM, IKM, dan Artisan akan mendapatkan jaminan pasar, sehingga dapat mempersiapkan produksinya untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar pemerintah.
Program “Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022″ menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari perwakilan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, industri, serta para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dituturkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Dua Bali (23/3), "Ini sebenarnya ide dari Kemenperin (Kementerian Perindustrian) dalam upaya kita untuk mendorong penggunaan produksi dalam negeri di kementerian dan lembaga, BUMN maupun pemerintah daerah."
Lebih jauh ia menegaskan, ada beberapa penyebab belum optimalnya pemanfaatan produk dalam negeri. Pertama, ada kemungkinan memang yang memiliki proyek tidak mempunyai political will untuk hal itu. Kedua, pemilik program dan kegiatan tidak mengetahui bahwa barang-barang di wilayah kerjanya sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
Oleh karena itu, lanjutnya, Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 hadir untuk menjadi kesempatan mendorong seluruh Kementerian/Lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Pemerintah Daerah (Pemda) mengetahui dan memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri.
"Kami berharap bahwa dengan Business Matching ini secara cepat bisa mengubah itu semua, dan memunculkan komitmen dari seluruh Kementerian/Lembaga, khususnya untuk 10 Kementerian/Lembaga yang anggaranya terbesar, BUMN dan Pemda," ungkap Agus.