MIX.co.id - Sejak awal tahun ini, Prudential Syariah telah menjalin kemitraan strategis dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia.
Kemitraan Prudential Syariah dan PBNU ini mencakup kerja sama di berbagai bidang, di antaranya pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan Syariah, edukasi serta kerja sama kesehatan dan pendidikan berbasis Syariah, serta ZISWAF (Zakat Infaq Sodaqoh Wakaf).
Deretan program tersebut ditujukan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdliyin yang jumlahnya mencapai lebih dari 100 juta orang.
Dengan kerja sama ini, Prudential Syariah semakin memperluas jangkauan kepada masyarakat, khususnya warga Nahdliyin, untuk mengakses solusi asuransi jiwa berbasis syariah yang halal, komprehensif, dan terjangkau.
Kemitraan ini juga diharapkan dapat menjangkau komunitas-komunitas muslim, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), perempuan, pelajar dhuafa berprestasi, termasuk menjangkau masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia.
Dituturkan Omar Sjawaldy Anwar, Presiden Direktur Prudential Syariah, “Dalam menjalankan komitmen berkelanjutan untuk memperluas jangkauan perlindungan berbasis Syariah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Syariah di Indonesia, Prudential Syariah senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang kredibel dan terkemuka."
Dia pun sangat berbahagia, karena mulai pertengahan Desember ini, Prudential Syariah dapat bersama-sama dengan PBNU, mendorong pertumbuhan ekonomi Syariah nasional melalui beragam inisiatif di sepanjang 2023.
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menambahkan, “Kami sangat menyambut baik kerja sama PBNU dengan Prudential Syariah, sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa berbasis Syariah terkemuka di Indonesia."
Menurutnya, PBNU bersama Prudential Syariah memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan ekonomi Syariah nasional dan mendukung tercapainya aspirasi Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah dunia di 2024. "Kami percaya dengan bertumbuhnya ekonomi Syariah di Indonesia, maka akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," yakinnya.
Terkait komitmen berkelanjutan Prudential Syariah untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Syariah nasional, dijelaskan Omar, didukung oleh tiga strategi, yakni inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi.
"Hingga saat ini, Prudential Syariah telah melayani dan melindungi lebih dari 500.000 peserta dan secara konsisten melakukan upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan Syariah," ungkapnya.
Melalui Sharia Knowledge Centre (SKC), Prudential Syariah berdedikasi untuk membantu meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi Syariah masyarakat Indonesia, serta menjadi medium kolaborasi seputar perekonomian dan keuangan Syariah. SKC memiliki pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi, dan dibagi menjadi empat kanal penting, yaitu Edukasi, Regulasi dan Data,
Penelitian dan Pengembangan, serta Bincang Syariah.