Indocomtech saat ini sedang perlahan diubah, sehingga tidak hanya berorientasi terhadap produk jualan saja dan promo yang ada, tetapi juga ada unsur edukasi kepada pengguna produk gawai dan IT di Indonesia
Ajang tahunan Indocomtech yang menampilkan parade produk gawai dan IT yang di klaim terbesar di Indonesia akhirnya resmi kembali digelar pada 28 Oktober – 1 November 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. "Sejak digelar 1992, Indocometech telah berhasil menjadi benchmark. Dengan populasi komputer dan penetrasinya 12 persen, kami melihat potensi pasar TI semakin menjanjikan," kata Agus Setiawan, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan APKOMINDO, di Jakarta, Rabu.
Mengusung tema Internet of Thing (IoT), ungkap Agus, diharapkan produk gawai (gadget) dan IT di Indonesia mampu menjadi perantara bagi lahirnya produk inovatif lainnya dan menginspirasi anak muda untuk lebih kreatif dalam berkarya. “Kami selalu berkomitmen Indocomtech menjadi pameran edukatif bukan hanya peningkatan bisnis, tapi juga sumber pengetahuan bagi generasi muda,” imbuhnya.
Konsep IoT yang dijadikan tema pada gelaran Indocomtech tahun ini mengambil pendekatan program Smart Home dengan menghadirkan teknologi rumah pintar yang sudah terkoneksi internet. Sehingga kegiatan yang dilakukan didalam rumah pintar tersebut dapat di kontrol oleh pemiliknya lewat sebuah gadget. Kehadiran Smart Home ini dimaksudkan untuk memberikan kesan sebuah rumah yang “dihidupkan” dengan konektivitas internet, sebagai gambaran integrasi koneksi internet di masa depan.
Pada ajang Indocomtech 2015, turut dihadiri sekitar 300 perusahaan baik yang membuka tenant maupun berpartisipasi sebagai sponsor. Sejauh pengamatan reporter MIX di lapangan, di hari pertama pembukaan, antusiasme masyarakat belum terlalu besar, hal tersebut terlihat dari jumlah pengunjung. Sejak dibuka pada pukul 09.00 pagi WIB, lalu lalang pengunjung event masih cukup lenggang di area pameran.
Sementara itu, Agus berharap bahwa ajang Indocomtech akan mampu menjadi sumber untuk upgrade pengetahuan seputar teknologi gawai dan IT serta menjadi ajang berbisnis yang baik bagi para peserta pameran kali ini.
“Kami sangat menyambut gembira dengan Indocomtech yang ke-23, kami juga sangat mendukung pameran yang sifatnya meningkatkan pengetahuan untuk meberdayakan generasi muda,” Sebut Bambang Heru, Dirjen Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Melihat dari penyelenggaraan Indocomtech tahun ini, Bambang Setiawan, Project Director API sebagai pihak penyelenggara mengungkapkan bahwa saat ini acara memang sedang perlahan diubah, sehingga tidak hanya berorientasi terhadap produk jualan saja dan promo yang ada. “jauh lebih penting adalah unsur edukasi kepada pengguna produk gawai dan IT di Indonesia, bagaimana memaksimalkan penggunaan produk tersebut dan apa saja yang bisa dihasilkan dari produk – produk tersebut. Mindsetnya kita ingin lahir para orang – orang kreatif hingga entrepreneur lewat gawai dan IT.”
“Kami mau ubah image yang awalnya hanya berkesan memindahkan toko saja ke pameran, kini akan coba diubah secara perlahan untuk edukasi. Seperti halnya ruang-ruang khusus acara, sehingga pemanfaatan area seluas 17 ribu hektar ini benar-benar bermanfaat,” jelasnya.