Kinerja Keuangan Solid, Cinema XXI Siap Melantai di Bursa

MIX.co.id – Perusahaan jejaring bioskop terbesar di Indonesia, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. atau dikenal dengan Cinema XXI, siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Langkah IPO ini diambil Cinema XXI menyusul profil keuangan perusahaan yang solid.

Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, Hans Gunadi, menjelaskan industri bioskop di Tanah Air memiliki pertumbuhan yang kuat pasca pandemi Covid-19.

Hal itu tercermin dari antusiasme masyarakat untuk kembali menonton film di bioskop yang sudah berangsur- angsur pulih di sepanjang tahun 2022 hingga sekarang.

“Untuk melanjutkan tren pertumbuhan yang positif ini, Cinema XXI mengambil aksi korporasi IPO sebagai salah satu langkah strategis,” ujarnya kepada media, Jumat (7/7), di Jakarta.

Dari sisi keuangan, Cinema XXI mencatatkan kinerja yang solid pada 2022, yakni pendapatan sebesar Rp 4,40 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,28 triliun di tahun 2021.

Pendapatan di tahun 2022 terutama ditopang oleh penjualan tiket bioskop sebesar 61%, penjualan makanan dan minuman sebesar 33%, iklan sebesar 3% dan digital platform sebesar 3%.

Dengan kinerja solid tersebut, Cinema XXI mencetak laba bersih Rp 506 miliar pada 2022, dari sebelumnya rugi Rp 354 miliar pada 2021. EBITDA Cinema XXI juga semakin tangguh, yakni sebesar Rp 1,44 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp 329 miliar pada 2021.

Cinema XXI sebagai pemimpin di industri bioskop telah menghadirkan 1.216 layar di 225 lokasi bioskop yang tersebar di 55 kota di Indonesia pada akhir tahun 2022. Dengan lokasi strategis bioskop yang mayoritas berada di pusat perbelanjaan, pihaknya optimis pengunjung Cinema XXI akan tetap tinggi sehingga mampu mendongkrak bisnis perusahaan.

“Kami optimistis terhadap perkembangan industri hiburan di Tanah Air, terutama sektor bioskop. Hal ini didukung oleh budaya menonton film yang kuat di Indonesia serta potensi pertumbuhan jumlah layar bioskop di Indonesia masih sangat besar,” papar Hans.

Terkait dengan IPO, Cinema XXI akan menggunakan sekitar 65% dari dana hasil IPO untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop di Indonesia, yang akan dilakukan melalui pembangunan bioskop baru, pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya untuk meningkatkan kualitas bioskop yang ada saat ini dan kenyamanan penonton. Sekitar 15% akan digunakan untuk modal kerja, dan 20% sisanya akan digunakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek perseroan.

Cinema XXI menawarkan sebanyak-banyaknya 8,335 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Masa penawaran awal IPO berlangsung tanggal 10 - 14 Juli 2023.

Sedangkan rentang harga penawaran saham berkisar Rp 270 - Rp 288 per saham, dengan target dana dari penawaran umum perdana saham ini mencapai Rp 2,4 triliun. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)