Era digital menuntut semua pelaku usaha untuk "melek" digital. Lantaran, media digital menjadi salah satu alternatif dalam mengembangkan bisnis mereka. Sayangnya, tak semua pelaku usaha, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), "melek" digital.
Hal itu diakui Indriani Sapto Aji (38 tahun), pemilik usaha Purple Cakes, yang memulai usaha kuenya pada November 2015 lalu. "Sebagai ibu rumah tangga yang memiliki anak, usaha saya memang belum terlalu go digital. Kalaupun memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube untuk mempromosikan Purple Cakes, masih belum maksimal," katanya, pada Maret ini (18/4), di Jakarta.
Namun, menurut Indri, tantangan yang harus ia hadapi dalam mengembangkan bisnis adalah menghadapi kompetitor yang sudah go digital. Selain itu, tak sedikit konsumen yang mencari kebutuhan mereka, termasuk produk kue, melalui internet atau digital.
Untuk itu, ia butuh platform yang mampu memudahkan calon konsumen maupun pelanggan dalam melakukan pencarian produk kuenya melalu mesin pencarian maupun maps. "Oleh karena itu, saya memanfaatkan platform Google My Business (GMB) untuk mengembangkan bisnis saya," ujarnya.
Dengan memanfaatkan fitur gratis GMB, dituturkan Indri, ia bisa memiliki website Purple Cakes yang dapat diakses oleh para pengguna internet. Bahkan, lokasi tempat usahanya jadi mudah ditemukan melalui Google Maps. Tak hanya itu, di akun GMB Purple Cakes, setiap orang yang masuk ke akun Purple Cakes pun dapat melihat review tentang Purple Cakes yang diberikan pelanggan.
"Alhamdulillah, hampir semua review memberikan bintang lima pada Purple Cakes. Dari review itulah banyak pelanggan baru datang ke Purple Cakes. Dan, sejak memanfaatkan GMB, omset saya tumbuh 100%. Bahkan, pertumbuhannya lebih besar jika memasuki musim-musim tertentu," cerita Indri, yang mengaku sangat mudah memanfaatkan fitur GMB untuk dirinya yang tidak begitu lihai menggunakan perangkat digital.
Istimewanya, menurut Indri, GMB pun membuatnya mudah memperoleh insight tentang tren market Purple Cakes. "Di GMB, saya bisa melihat Google Analytics yang dapat memberikan saya insight sekaligus ide untuk mengembangkan bisnis kue Purple Cakes," lanjutnya.
Kisah sukses serupa juga dialami Hilda Maulida (27 tahun), pemilik usaha Bunga Davi Florist. Awalnya, Hilda hanya mengandalkan promosi door to door kepada semua kenalannya. Kedala awal yang ditemui adalah sulitnya calon konsumen menemukan alamat tokonya.
"Beruntung ada GMB yang mampu memberikan solusi. Dengan memanfaatkan fitur GMB, alamat toko saya dapat dengan mudah ditemui melalui Google Maps. Bahkan, di GMB, saya pun bisa memiliki website sederhana untuk menceritakan profil dan aneka produk Bunga Davi serta memperoleh review pelanggan," jelas Hilda.
Alhasil, sejak memanfaatkan GMB pada 2017 lalu, bisnis Bunga Davi makin berkibar. Kini, pertumbuhannya meningkat signifikan. Dari yang awalnya hanya bertumbuh 20%, menjadi 80%. "Bahkan, sejak 2018, per hari order bisa mencapai 30-50. Padahal, awalnya, per hari saya hanya dapat 2-4 order. Orderan pun hingga Jepang, Filipina, Amerika, Eropa, dan seluruh Asia," cerita Hilda.