Program DisBerdaya akan berjalan paralel dengan SisBerdaya dengan fokus pada peserta yang telah dikurasi oleh PTI dan HWDI. Sebanyak 50 UMKM terpilih nantinya akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan hingga menjadi 5 UMKM pemenang dari program tersebut. Adapun, total yang digulirkan untuk program ini mencapai Rp750 juta.
Guna mencapai visi tahun ini, program SisBerdaya dan DisBerdaya akan memfasilitasi peserta dengan serangkaian kurikulum pelatihan dan pendampingan yang lebih mendalam. Misalnya, peserta akan diberikan pelatihan pengelolaan keuangan, manfaat pembayaran digital, kanvas model bisnis, manajemen sumber daya manusia dan dasar-dasar hukum, serta pelatihan lainnya.
Program diharapkan dapat berperan serta dalam menjamin inklusivitas dan kesetaraan kesempatan bagi seluruh peserta, dalam meningkatkan kapasitas usahanya di masa depan.
“Kami optimistis SisBerdaya mampu menjadi penggerak untuk memperluas peluang bagi perempuan dan pengusaha penyandang disabilitas untuk tumbuh, dan mampu mencapai potensi penuh mereka untuk bersaing dalam skala global,” ucap Noudhy Valdryno, Director of Public Policy and Business Development, Indonesia at Ant International.
Inisiatif program SisBerdaya juga mendapat dukungan Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI), sebagai implementasi keuangan inklusif untuk segmen target kelompok perempuan.
Dukungan ini dituangkan dalam Penandatanganan Komunike Bersama antara DANA, Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), dan mitra kolaborator program SisBerdaya, diantaranya Ant International, Women’s World Banking, GreatNusa by Bina Nusantara, PTI, dan HWDI. ()