Berdasarkan data Gartner, sekitar 6,4 miliar perangkat saling terhubung di seluruh dunia pada tahun ini. Jumlah tersebut diperkirakan akan melonjak menjadi lebih dari 20 miliar pada 2020. Hal itu membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan untuk melakukan transformasi digital.
Oleh karena itu, pada Juli ini, GE dan Microsoft memutuskan untuk berkolaborasi strategis. Langkah kolaborasi keduanya akan mempermudah pelanggan di seluruh dunia untuk mendapatkan manfaat intelligence, misalnya hasil analisa data, terhadap aset-aset industrial pelanggan sekaligus dapat memanfaatkan aplikasi enterprise cloud Microsoft.
Jeff Immelt, CEO GE, mengatakan, “Menghubungkan mesin industrial dengan Internet melalui teknologi cloud merupakan langkah besar dalam menyederhanakan proses bisnis dan perwujudan konsep baru untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. GE membantu pelanggannya menyaring mana data yang dibutuhkan dari sejumlah besar data yang muncul dari penggunaan mesin-mesin industrial, lalu membangun sebuah ekosistem industri bersama mitra, seperti Microsoft, yang memungkinkan Internet industrial untuk berkembang dalam skala global.“
Sementara itu, Predix dari GE sendiri sebenarnya telah membantu pelanggan untuk membuat, menerapkan, dan mengoperasikan aplikasi industrial secara efektif. Namun dengan menyelaraskan Predix dengan Azure, pelanggan-pelanggan tersebut kini memiliki kapabilitas yang lain seperti natural language technology, artificial intelligence, advanced data visualization, dan enterprise application integration.
“Setiap industri dan setiap perusahaan di seluruh dunia kini tengah ditransformasi oleh teknologi digital. Melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti GE, kami dapat merangkul sekelompok pelanggan baru dan membantu mereka mempercepat transformasi mereka di berbagai lini bisnis, dari lini bisnis paling sederhana hingga yang paling sulit,” kata Satya Nadella, CEO Microsoft.