Internet of things, smart city, big data, dan artificial intelligence sebagai produk dari pesatnya teknologi informasi, mampu mengubah gaya hidup manusia mulai cara pandang, cara berpikir, bahkan akselerasi neuron otak dalam merespon setiap perubahan dan kemajuan teknologi informasi.
Melalui ilmu neurosains dan disiplin ilmu lainnya diharapkan dapat membantu menjelaskan proses perubahan itu terjadi secara ilmiah. Hal ini terungkap dalam seminar dan diskusi panael bertajuk “Optimize Your Brain” – to get high performance (Happy Brain with Healthy Life] yang diselenggarakan komunitas Neuronesia dalam rangka memperingati hari jadi ke-4 yang digelar di Hotel Cosmo Amaroossa, Jakarta Selatan, pekan lalu (13/4).
“Dahsyatnya arus informasi dan perubahan lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap akselerasi neuron otak dalam merespon setiap perubahan dan kemajuan teknologi informasi. Terutama cara mengoptimalkan otak berpikir untuk meningkatkan kinerja, berpikir kognitif, emosional, spiritual dan sosial sehingga muncul kebiasaan positif dan bergaya hidup sehat,” ujar praktisi neurosains Salamun Sastra dalam sambutannya.
Sementara Bambang Iman Santoso, Co-Founder dan CEO PT Neuronesia Neurosains Indonesia menjelaskan, komunitas Neurosains saat ini telah memiliki anggota sebanyak 1.000 anggota, setiap beberapa bulan sekali komunitas ini mengadakan seminar untuk berdiskusi dan berbagi informasi mengenai perkembangan perilaku gaya hidup saat ini yang dikaitkan dengan pola pikir otak.
“Melalui seminar ilmu neurosains ini diharapkan dapat menstimulasi partisipan untuk mempelajari dan mempraktikan ilmu ini dalam kehidupan sehari-harinya. Terutama cara mengoptimalkan otak berpikir untuk meningkatkan kinerja,” katanya.
Seminar menghadirkan pembicara para pakar neurosains seperti Dokter Amir Zuhdi, Supra Wimbarti, Tauhid Nur Azhar, serta Lina Sjamsil-Monham yang akan menyampaikan aplikasi ilmu neurosains secara praktis di dalam kehidupan sehari-hari. ()
