Produsen kertas kemasan makanan-minuman Foopak Bio Natura berkolaborasi dengan Anomali Coffee dan Earth Keepers Indonesia meluncurkan gerakan #NgopiMembumi untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau bebas dari sampah plastik.
Dipilihnya #NgopiMembumi sebagai tajuk kampanye mengingat tren ngopi sudah menjadi gaya hidup (life style). Sayangnya, gelas kemasan kopi banyak terbuat dari bahan plastik yang tidak ramah lingkungan dan sulit di daur ulang.
Menurut riset, 6 dari 10 penikmat kopi mengaku dalam seminggu menggunakan setidaknya 1-2 sampah gelas plastik. Sebanyak 96% food delivery di Indonesia menggunakan kemasan plastik.
Kampanye #NgopiMembumi menyatukan gaya hidup membumi dengan gaya hidup ngopi melalui penggunaan kemasan yang bebas plastik.
Untuk mewujudkannya, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menghadirkan inovasi terbaru yaitu Foopak Bio Natura yang merupakan kertas khusus untuk makanan minuman yang plastic-free, dapat didaur ulang (recyclable) dan dijadikan kompos (compostable).
“Foopak Bio Natura juga terjamin food grade, tahan panas (microwaveable dan ovenable) dan hanya menggunakan bahan kertas berkualitas dari kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang sudah tersertifikasi,” ujar Benny Chiadarma, Product Manager Foopak, Asia Pulp & Paper dalam acara peluncuran kampanye secara virtual, Kamis (19/8), di Jakarta.
Melalui kolaborasi #NgopiMembumi, Anomali Coffee menjadi pelaku industri F&B pertama di Indonesia yang menggunakan kemasan makanan dan minuman yang bebas plastik, dapat didaur ulang, compostable dan biodegradable.
“Kami ingin menunjukkan pada masyarakat luas khususnya kaum muda penikmat kopi bahwa gaya hidup yang ramah lingkungan sangat mudah untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, dan dapat dimulai dari hal-hal sederhana seperti menggunakan kemasan makanan dan minuman yang lebih mudah dan cepat untuk didaur ulang dan dijadikan kompos,” kata Rezha Ahmad, selaku Business Development Anomali Coffee.
Melalui kolaborasi ini, Foopak Bio Natura, Anomali Coffee dan The Earthkeeper Indonesia mendorong penggunaan kemasan makanan dan minuman yang lebih mudah diolah kembali menjadi kertas daur ulang serta lebih cepat menjadi kompos sebagai solusi terhadap permasalahan rendahnya tingkat daur ulang gelas kertas di Indonesia.()