Hari ini (25/3), Katadata Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2021 yang digelar secara virtual, menghadirkan isu “The Momentum to Encourage Green Energy Investment”. Isu dihadirkan karena belakangan, investasi berbasis Environmental, Social and Good Governance (ESG) semakin diminati investor.
Perusahaan sumber daya alam terdiversifikasi dan terintegrasi PT Barito Pacific Tbk. misalnya, telah berkomitmen untuk meningkatkan dukungan di internal perusahaan terkait pengembangan energi hijau.
Diungkapkan Presiden Direktur PT Barito Pacific Tbk. Agus Salim, minat investasi hijau sudah terlihat beberapa tahun lalu. Dari dua kali penerbitan surat utang hijau (green bonds) milik anak usaha Barito di bidang penyedia energi, yakni Star Energy, selalu mendapat sambutan posititif dari investor, hingga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) serta dilirik institusi besar.
Seiring besarnya potensi investasi hijau, Barito Pacific pun secara internal berkomitmen mendukung bisnis ramah lingkungan, meskipun disadari ada dari beberapa industri yang beroperasi di bawah grup tidak bisa sepenuhnya menerapkan prinsip berkelanjutan. Contohnya perusahaan petrokimia milik anak usaha, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Menurutnya, prinsipal perusahaan memiliki pemikiran sangat sederhana, yakni apa yang dilakukan apakah berdampak lebih bagus untuk lingkungan. Salah satu cara mengukurnya dengan melakukan penghitungan efisiensi karbon di dalam grup internal.
“Chandra asri memiliki emisi 2,5 juta ton per tahun untuk fase 1 dan fase 2. Di lain sisi, Star Energy bisa memproduksi hingga 5 juta kredit. Ke depan, perusahaan merencanakan Chandra Asri dapat membeli karbon kredit Star Energy, dengan tujuan agar Barito Pacific bisa mencapai carbon neutral,” katanya.
Adapun keuntungan yang didapat dari anak usaha yang memperdagangan karbon harus digunakan untuk berekspansi dan berinevestasi di sektor hijau yang lain. Perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk membeli kredit karbon dari luar apabila milik Star Energy habis dalam satu hingga dua tahun mendatang.
Strategi lain yang ingin dicapai Barito Pacific dalam bisnisnya dan komitmennya mendukung masalah lingkungan adalah dengan mendorong hadirnya mobil listrik (electric vehicle). “Dengan lahirnya era mobil listrik, kami berharap impor bahan bakar minyak (BBM) menurun dan bisa mendorong serapan produk plastik dalam negeri,” tutupnya.