MIX.co.id – Sebanyak 108 siswa sekolah menengah pertama atau sederajat (SMP/MTs) mewakili 36 provinsi di Indonesia mengikuti kompetisi tingkat nasional Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) 2024 yang digelar di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, pada 1-7 November 2024.
Mengusung tema ‘Arunika’, tahun ini merupakan penyelenggaraan LLCM yang ke-10, bertujuan untuk membangkitkan minat siswa, generasi muda serta masyarakat untuk mengunjungi museum.
Selain itu, LCCM bukan sekadar ajang kompetisi, namun juga wadah penting bagi generasi muda untuk mendalami dan memahami warisan budaya Indonesia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan, sepuluh tahun perjalanan LCCM adalah bukti nyata bahwa museum bukan hanya ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda.
“Museum bukan tempat penyimpanan akhir, melainkan tempat untuk belajar sejarah dan budaya bangsa,” ujarnya saat membuka dimulainya kompetisi LLCM 2024 di Gedung Museum Nasional Indonesia pada Jumat (1/11).
Ditegaskan, Kementerian Kebudayaan akan terus berupaya untuk meningkatkan standar dan juga kelas museum-museum yang ada di Indonesia.
Ia berharap LCCM dapat terus menjadi jembatan yang memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda, membangkitkan rasa bangga, dan mengukuhkan peran museum sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan.
“Agar para peserta datang ke museum bukan karena LCCM saja, namun kedepannya akan terus mengunjungi museum, dan bahkan menjadi duta-duta museum,” ucap Menteri Fadli Zon.
Dengan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, Museum Nasional Indonesia, dan Indonesian Heritage Agency, LCCM 2024 menegaskan kekuatan kolaborasi antara kompetisi, edukasi, dan inspirasi.
Edisi istimewa ini merayakan 10 tahun kesuksesan LCCM dan memperkuat pentingnya menjaga, menghormati, dan mengimajinasikan kembali kekayaan budaya Indonesia untuk generasi yang akan datang.
Tema ‘Arunika’ pada tahun ini mencerminkan komitmen yang diusung oleh Indonesian Heritage Agency, yang kini mengelola 18 museum, 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia.
Melalui kompetisi ini, Indonesian Heritage Agency mengemban misi yakni mengoptimalkan fungsi museum sebagai sumber pengetahuan. Dalam setiap pertanyaan yang diajukan pada kompetisi ini, terdapat pelajaran berharga mengenai sejarah, seni, dan nilai-nilai yang membentuk identitas bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, diharapkan para peserta tidak hanya menunjukkan kemampuan terbaik mereka, namun juga mengembangkan kecintaan terhadap museum sebagai jendela pengetahuan dan budaya.
Penyusunan kisi-kisi dan bahan materi soal serta buku panduan LCCM turut melibatkan empat orang narasumber yang berkompeten di bidang sejarah, permuseuman, kebudayaan, dan bahasa, yakni Maria Immaculatus Djoko Marihandono (sejarawan), Sri Patmiarsi Retnaningtyas (pemerhati museum), Wiwin Djuwita S. Ramelan (Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia); dan Esra Nelvi M. Siagian (afiliasi pengajar dan pegiat Bahasa Indonesia bagi penutur asing). ()