MIX.co.id - Metaverse diprediksi akan menjadi tren digital ke depannya. Tak heran, jika belakangan ini banyak pelaku bisnis di Indonesia yang mulai membangun bisnis digital berbasis teknologi metaverse.
Peluang bisnia ini juga ditangkap oleh pasangan artis Rizky Billar dan Lesti Kejora, dengan menghadirkan Leslar Metaverse. "Kami ingin membangun dunia digital melalui Leslar Metaverse. Leslar Metaverse yang kami dirikan ini bertujuan untuk mengedukasi dan sosialisasi dunia digital pada masyarakat Indonesia," ungkap Pendiri Leslar Entertainment Rizky Billar, yang didampingi oleh Lesti Kejora, CEO Leslar Metaverse Reza Wiratama, dan Chairman Prestige Corp. Rudy Salim.
Leslar Metaverse merupakan platform yang diciptakan Leslar Entertainment sebagai bagian dari mengikuti perkembangan zaman. "Lelsar Metaverse yang kami buat ini merupakan hal menarik di era digitalisasi. Leslar Entertainment pun mengikuti hal itu. Kami bersyukur memiliki partner bisnis yang punya kapabilitas di bidangnya. Mudah-mudahan, Leslar Metaverse ini menarik pasar global," harapnya.
Diterangkan Reza Wiratama, produk Leslar Metaverse fokus mengembangkan tiga hal, yakni token, NFT, hingga Play to Earn. "Hal ini karena Leslar Metaverse digital futuristik. Saat ini, Leslar Metaverse sudah membuat token. Selanjutnya, akan diupayakan membangun NFT yang sudah berjalan 60 persen. Ke depannya, NFT ini bisa juga digunakan untuk Play to Earn. Itu artinya, memperluas market kami untuk ke market global," ucapnya.
Sementara itu, Rudy Salim menegaskan bahwa token milik Leslar Metaverse menawarkan diferensiasi. "Beda dengan token artis lain, kami ingin membangun fundamental yang bekelanjutan, di mana kami akan membangun bisnis real Leslar Entertainment. Di antaranya, toko retail, FnB, hiburan, dan juga ekosistem metaverse yang maju," ujarnya.
Nantinya, pengguna Leslar Metaverse dapat menggunakan avatarnya untuk berbagai aktivitas, seperti diskusi, bermain, bekerja, atau berkompetisi. Selain avatar dan alat transaksi, Leslar Metaverse juga menyediakan 8.888 NFT sebagai ikon yang bisa diperdagangkan atau dikoleksi oleh setiap anggotanya.
