Lima Strategi Warner Music Indonesia Hadapi Tantangan Disrupsi

Ada strategi esensial yang dimanfaatkan secara optimal oleh Warner Music Indonesia. Pertama, DSP (Digital Streaming Platform). Sebagai music discovery platform yang ada sekarang ini, sangat  memungkinkan musik untuk mudah diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Ini memberikan keuntungan yang signifikan dalam memperluas jangkauan audiens secara cepat dan efisien.

Kedua, Cost Efficiency. Dengan tidak adanya biaya produksi dan distribusi fisik seperti kaset, CD platform digital menghilangkan itu semua. Ini berarti lebih banyak musik dapat dirilis dengan biaya yang lebih rendah. “Kita label dan artist dapat memproduksi dan mendistribusikan musik mereka tanpa perlu modal besar, memungkinkan lebih banyak talenta lokal muncul,” ucapnya.

Ketiga, Monetized. Walau masih banyak pengguna “freemium” di Indonesia, namun para pemain DSP ini memungkinkan berbagai model monetisasi seperti streaming subscription, layanan berlangganan premium, iklan, dan penjualan digital yang lebih efisien dan transparan. Dengan meningkatnya pengguna layanan DSP ini makan akan sejalan dengan pendapatan dari streaming musik bisa terus meningkat. Sebab, sumber pendapatan dari iklan dari pengguna “freemium” juga memberikan peluang tambahan bagi artis dan label.

Keempat, Big Data. Platform digital memberikan akses ke data analitik yang rinci tentang perilaku dan preferensi pengguna yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik. “Kami label dan artis dapat memahami tren pasar lokal dengan lebih baik, menargetkan kampanye pemasaran yang lebih efektif, dan mempersonalisasi pengalaman pendengar. Data tentang demografi pendengar, lagu yang paling banyak didengar, dan pola penggunaan bisa membantu strategi dalam merilis lagu atau album baru,” lanjutnya.

Kelima, Strategy Marketing. Platform digital mengizinkan promosi musik secara langsung melalui media sosial, iklan online, dan kolaborasi dengan influencer, memungkinkan kampanye yang lebih terukur dan tertarget. Media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube sangat populer di Indonesia dan telah menjadi alat promosi yang kuat di Indonesia. Dengan menargetkan kampanye menggunakan Influencer lokal dapat meningkatkan visibilitas dan kredibilitas artis.

Salah satu musisi besutan Warner Music Indonesia yang berhasil adalah Jinan Laetitia. Penyanyi asal Bogor multitalenta berumur 21 tahun itu, sebelum bergabung dengan Warner Music Indonesia telah meluncurkan beberapa single dalam format independen.

Jinan banyak memproduksi sendiri lagunya end-to-end; dari lirik, aransemen, dan berbagai elemen produksi lainnya. Keunikan dari sisi musikalitas yang ‘nyeleneh serta dikemas dengan penampilan yang juga unik, itulah yang menjadi pembeda musik Jinan di industri musik Indonesia.

Beberapa lagu Jinan terdahulu mendapatkan respon positif dari penggemarnya seperti ‘Timeless’ yang sudah di stream di Spotify lebih dari 715 ribu, ‘Forgive’ dengan jumlah streams 282 ribu, dan The One (project MALIQ & D’Essentials) bersama Jevin Julian dan Kara Chenoa sudah di streams lebih dari 1,1 juta kali.

Tahun 2022 menjadi tahun kebanggaan untuk Jinan. Ia mengeluarkan album perdananya ‘One’ juga berhasil mendapatkan penghargaan AMI Awards untuk kategori Artis Solo Pria/Wanita R&B Kontemporer Terbaik untuk single terbarunya yang berjudul “Vanilla”. Sementara single itu, kolaborasinya dengan Pamungkas ‘Timeless’ masuk ke dalam nominasi untuk kategori Duo/Grup/Kolaborasi R&B Kontemporer Terbaik. Tahun 2024 menjadi tahun milestone terbesarnya, karena Jinan menorehkan prestasi dimana ia dipilih sebagai salah satu musisi pembuka konser Coldplay di Singapura selama 6 hari pertunjukkan.