MIX.co.id - Momen HUT ke-495 DKI Jakarta, ternyata turut mempengaruhi penjualan produk di Tokopedia. Sepanjang kuartal kedua (Q2) 2022 misalnya, Baju Pangsi, Blangkon Betawi, dan Sabuk Adat Betawi menjadi beberapa produk khas Betawi yang paling dicari di Tokopedia.
Tren belanja tersebut dipengaruhi oleh inisiatif Hyperlocal Tokopedia—yang merupakan bagian dari grup GoTo—untuk mendekatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di seluruh Indonesia, termasuk DKI Jakarta, dengan pembeli setempat agar punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Kampanye Bangga Buatan Indonesia adalah salah satu wujudnya.
Selain itu, antusiasme masyarakat dalam mendukung produk UMKM DKI Jakarta juga tercatat sangat tinggi. Terlihat dari lonjakan jumlah views selama acara Jumat Beli Lokal berlangsung di Tokopedia Play yang mencapai hampir 5 kali lipat pada Q2 2022 dibandingkan ketika acara disiarkan pertama kali di 2021.
Dituturkan Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni, “Tokopedia juga terus menyediakan panggung bagi UMKM DKI Jakarta. Misalnya, melalui peluncuran toko JakArtisan bersama Dekranasda DKI Jakarta, pelatihan UMKM Kelas Maju Digital, hingga pameran daring produk UMKM DKI Jakarta Jumat Beli Lokal yang disiarkan setiap Jumat di Tokopedia Play.”
Ketua Dekranasda DKI Jakarta Fery Farhati sangat mengapresiasi upaya Tokopedia dalam mendukung UMKM DKI Jakarta. “UMKM lokal harus beradaptasi dan berinovasi lewat platform teknologi agar bisa relevan dengan perkembangan era digital. Kami juga mengajak lebih banyak masyarakat untuk mendukung UMKM DKI Jakarta, salah satunya dengan membeli karya mereka,” ajaknya.
Dai mencontohkan, ada dua UMKM lokal binaan Dekranasda DKI Jakarta yang telah memanfaatkan Tokopedia untuk memulai dan membangun bisnis. Keduanya adalah Dakara Indonesia dan Sancraft. Pemilik Dakara Indonesia Ayu Purnama menegaskan, seluruh bahan busana bertema etnik yang digunakan Dakara Indonesia menggunakan bahan tenun ikat dan lurik. Lewat Dakara, ia membuat tenun lebih modern agar bisa diterima semua kalangan, termasuk anak muda.
“Kami mulai berjualan di Tokopedia di awal pandemi, karena toko offline harus tutup. Saya juga mengajak ibu-ibu yang tinggal di rumah susun untuk membuat masker, tas pinggang, obi, dan lain-lainnya. Sedangkan kami menggandeng penjahit rumahan untuk memproduksi outer, blouse, celana hingga tunik bersama Dakara agar mereka bisa tetap menjaga ekonomi keluarga,” ceritanya.
Dakara Indonesia juga rutin mengikuti berbagai kampanye, seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, dan Women in Style di Tokopedia. “Omzet Dakara Indonesia 90% berasal dari Tokopedia,” akunya.
Sementara itu, Pemilik Sancraft Sanjung Sari Pursie menceritakan bahwa ia memulai usaha setelah mendapatkan respon positif dari rekannya saat menghasilkan totebag dengan ilustrasi buatan sendiri, yang terinspirasi dari karya seniman-seniman di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Kini berbagai ikon khas Jakarta, seperti ondel-ondel, bajaj, bis kota, hingga tari jaipong, juga menjadi ilustrasi pada produk Sancraft. “Seiring berjalannya bisnis, kami pun terus melakukan inovasi, salah satunya dengan memproduksi jenis produk baru, seperti gantungan kunci dan notes,” ujar Sanjung.
Dia mengaku, pandemi menjadi tantangan bagi Sancraft dalam berbisnis, karena omzet dari gerai offline turun drastis hingga 50%. “Sancraft bergabung di Tokopedia pada 2020 dan berhasil bertahan di tengah pandemi, bahkan mampu menjaring lebih banyak pelanggan dari seluruh penjuru Indonesia,” pungkas Sanjung.