MARKETING POLITIK MODERN ERA BARU DALAM PEMILIHAN UMUM 2024

Pemasaran politik dalam Pemilu dan Pilkada 2024 di Indonesia memperlihatkan pergeseran paradigma yang signifikan. Strategi yang digunakan kini lebih canggih dan adaptif, mencerminkan pengaruh kuat kemajuan teknologi dan perubahan dinamika sosial terhadap cara kampanye politik dilakukan.

Personalisasi dan segmentasi berdasarkan data dan analitik menawarkan kesempatan untuk menjangkau pemilih dengan cara yang lebih spesifik dan personal, yang pada gilirannya bisa menciptakan komunikasi yang lebih relevan dan efektif.

Digitalisasi kampanye melalui media sosial, platform online, dan aplikasi seluler menggambarkan pergeseran dari metode tradisional ke strategi yang lebih modern, memanfaatkan kekuatan digital untuk mencapai dan menggalang dukungan pemilih.

Ini menunjukkan bahwa kampanye politik kini tidak hanya terbatas pada pertemuan fisik atau iklan di media massa, tetapi juga meluas ke dunia digital, di mana interaksi bisa terjadi secara real-time dan lebih interaktif.

Narasi dan emosi menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran, dengan cerita inspiratif dan penggunaan media visual yang ditujukan untuk mempengaruhi emosi dan memperkuat pesan kampanye. Ini menunjukkan pergeseran dari sekedar menyampaikan fakta dan data ke menciptakan koneksi emosional dengan pemilih, yang bisa lebih efektif dalam mempengaruhi keputusan mereka.

Namun, penggunaan intensif politik identitas dan strategi segmentasi berbasis data juga menimbulkan pertanyaan kritis. Meskipun teknik ini bisa meningkatkan efektivitas kampanye, ada kekhawatiran tentang potensi polarisasi yang bisa diakibatkannya.

Segmentasi pemilih yang terlalu tajam berdasarkan identitas atau preferensi bisa mengakibatkan masyarakat yang lebih terpecah. Hal ini memerlukan pendekatan yang lebih inklusif dan menyeluruh dalam menyusun strategi pemasaran politik, untuk memastikan bahwa kampanye tidak hanya efektif secara strategis tetapi juga mempromosikan persatuan dan keberagaman dalam masyarakat.

Integrasi kampanye online dan offline menunjukkan bahwa meskipun digitalisasi memberikan banyak keuntungan, interaksi langsung dan kegiatan di lapangan tetap penting. Ini menegaskan bahwa teknologi tidak dapat sepenuhnya menggantikan nilai dari pertemuan fisik dan interaksi manusia dalam politik.

Pemasaran politik di Pemilu dan Pilkada 2024 menghadirkan banyak peluang dan tantangan. Adaptasi terhadap teknologi dan strategi baru memang penting, namun harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampak sosial yang lebih luas, termasuk potensi efek terhadap polarisasi sosial dan pentingnya menjaga integritas proses demokrasi.

REFERENSI

"Political Marketing: Strategi PAN pada Pemilu 2024 dalam Menyukseskan Agenda Politik Melalui Pembuatan Jingle". Jurnal Studi Religi (JSR), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Tersedia di: https://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR/article/view/2046.

"Meninjau Strategi Politik dalam Menyongsong Pemilu 2024: Baliho Kepak Sayap Kebhinekaan". Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada. Tersedia di: https://lppmsintesa.fisipol.ugm.ac.id/meninjau-strategi-politik-dalam-menyongsong-pemilu-2024-baliho-kepak-sayap-kebhinekaan/.

"Pemilu 2024: Waktunya Demokrasi Gagasan, Bukan Demokrasi Pengkultusan". Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Tersedia di: https://www.lemhannas.go.id/index.php/publikasi/press-release/1670-pemilu-2024-waktunya-demokrasi-gagasan-bukan-demokrasi-pengkultusan.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)