MIX.co.id – Calon pekerja dan para profesional dengan growth mindset rajin memanfaatkan platform kursus online untuk memperdalam pengetahuan dan mengasah kemampuan sesuai kebutuhan karier.
Aryana Jasiman, Vice President of Brand Marketing Mekari, mengungkapkan para profesional termotivasi untuk mengikuti kursus online karena mereka menyadari bahwa agar karier maju, mereka harus konsisten mengembangkan pengetahuan dan kemampuan.
“Para profesional masa kini harus memiliki growth mindset, di mana mereka terdorong untuk terus menerus mengembangkan hard-skill dan soft-skill sesuai tuntutan profesional di era digital,” ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (3/2), di Jakarta.
Platform kursus online adalah platform yang menyediakan kelas-kelas virtual bersama pelatih atau pemateri. Keunggulan platform kursus online terletak pada fleksibilitas serta kemudahan akses, di mana para peserta bisa mendaftar dan mengikuti ragam kursus kapan saja dan dari mana saja.
Mekari adalah perusahaan software-as-a-service (SaaS) yang membantu para profesional untuk mengembangkan diri melalui Mekari University, platform yang menyediakan berbagai kursus mulai dari akuntansi hingga kepemimpinan.
Berdasarkan data Mekari University selama 2023, terkait dengan pemanfaatan platform kursus online bagi para profesional, terungkap bahwa sebagian besar (84%) peserta kursus online bekerja di perusahaan berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM), selebihnya bekerja di perusahaan besar, termasuk enterprise.
Menurutnya, UMKM umumnya belum memiliki sistem manajemen pembelajaran, atau learning management system sendiri. Oleh sebab itu, platform kursus online menjadi solusi bagi UMKM yang ingin mengadakan pelatihan terstruktur bagi karyawan.
Hal ini menunjukkan bahwa bekerja di UMKM tidak membatasi potensi pertumbuhan profesional seseorang. “Layaknya perusahaan besar, UMKM juga ingin melihat talenta-talenta mereka berkembang, dan karena itu, mereka mendukung karyawan mengambil kursus online,” tutur Aryana.
Data Mekari University juga mengungkapkan bahwa para professional memaksimalkan produktivitas di hari kerja bukan saja untuk mengejar target, namun juga untuk mengejar ilmu. Sebesar 82% peserta mengikuti kursus di weekday, di mana hanya 18% merelakan akhir pekan mereka untuk mengerjakan kursus.
Terkait waktu kursus, pagi hari menjadi waktu favorit untuk mencerna pelajaran, di mana 47% peserta mengerjakan kursus saat subuh dan pagi hari, antara jam 03.00 – 09.00 WIB. Sebaliknya, hanya segelintir (7%) yang mengerjakan kursus di sore dan malam hari, antara jam 15.00 – 21.00 WIB.
Sebanyak 42% peserta menyelesaikan semua materi di hari yang sama mereka mendaftarkan diri ke kursus, dan 32% lainnya menuntaskan materi dalam 7 hari setelah pendaftaran.
“Data di atas menunjukkan bahwa kebanyakan peserta antusias untuk menyelesaikan kursus agar bisa dengan segera mengaplikasikan pengetahuan baru ke pekerjaan,” terang Aryana.
Ke depannya, menurutnya, jumlah kursus di platform online akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya tuntutan dunia profesional. Bertambahnya pilihan kursus harus dimanfaatkan oleh para profesional untuk semakin memperdalam kemampuan mereka.
Perusahaan kerap bermitra dengan platform kursus online karena pelatihan karyawan membawa dobel manfaat. Di satu sisi, karyawan akan merasakan kepuasan kerja karena mereka bisa mengembangkan diri secara profesional. Di sisi lain, perusahaan akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal, dan hal tersebut akan berdampak positif bagi produktivitas bisnis.
“Memiliki kemampuan yang selalu up-to-date akan berdampak sangat positif bagi karier setiap profesional, mengingat bahwa dunia kerja akan menjadi lebih kompetitif. Sebab itu, para profesional harus memanfaatkan semua oportunitas yang ada untuk mengembangkan diri,” tandas Aryana. ()