Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, melalui program inkubasi intensif “Startup Studio Indonesia” telah melakukan pembinaan kepada para founder startup di Indonesia. Objektif dari program inkubasi ini adalah untuk membangun ekosistem startup Indonesia melalui penyediaan fasilitas akses bagi early-stage startup dalam mengembangkan potensi bisnisnya.
Resmi diluncurkan pada September 2020 lalu, Startup Studio Indonesia Batch 1 telah melakukan mentoring dan coaching kepada 20 startup nasional terpilih. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari sekitar 668 startup yang mendaftar. Mereka yang terpilih berhak mengikuti sesi coaching secara interaktif melalui kegiatan One-on-One Program, di mana satu mentor memberikan coaching kepada satu startup. Selain itu, mereka juga berkesempatan mengikuti kegiatan Founder Camps, di mana satu mentor melakukan coaching kepada 7-8 startup sekaligus.
Justika dan Career Support merupakan dua di antara 20 startup Batch 1 yang terpilih melalui program “Startup Studio Indonesia”. Justika merupakan marketplace jasa konsultasi dan pendampingan hukum yang bertujuan untuk membuat layanan hukum menjadi lebih sederhana dan terjangkau dengan teknologi.
Dijelaskan Founder Justika Melvin Sumapung, Justika merupakan platform yang memberikan layanan hukum kepada masyarakat agar mudah diakses dan dijangkau. “Dalam dua tahun terakhir, ada 110 juta orang yang punya masalah hukum yang signifikan. Tak hanya masalah tilang kendaraan, tapi juga masalah tanah, utang piutang, pidana, dan sebagainya. Sayangnya, 70% dari mereka mengaku menyerah dan tidak melakukan apa-apa. Lantaran, kebanyakan mereka tidak tahu harus ke mana dan bingung mau melakukan apa, termasuk khawatir mengeluarkan biaya besar,” paparnya.
Oleh karena itu, lanjut Melvin, Justika hadir sebagai solusi. Saat ini, Justika telah memiliki sekitar 50-an mitra konsultan hukum terkurasi yang bergabung dalam platform Justika. “Konsep platform kami seperti platform Halodoc, di mana pengguna yang mengalami masalah hukum dapat mengakses platform Justika. Mereka cukup menceritakan masalah mereka dalam 1-2 kalimat. Dengan membayar Rp 30 ribu, pengguna dapat berkonsultasi dengan advokat yang berpengalaman sesuai bidangnya. Selanjutnya, kami juga memberikan layanan lanjutan, mulai dari membantu membuat dokumen gugatan, dan sebagainya. Tentu saja, dengan harga yang sangat terjangkau,” urainya
Sejak didirikan pada 2016 lalu, diakuinya, saat ini Justika telah menangani lebih dari 15.000 kasus hukum. Bahkan, pada pertengahan tahun lalu, Justika telah membuka fitur baru berupa layanan chat, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan pendapatan Justika hingga 2x lipat. “Untuk memperluas market, kami juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain Bukalapak, Kumparan, Cari Ustadz, dan sebagainya,” tutur Melvin.
Sementara itu, Career Support adalah platform digital terintegrasi berbasis ‘social enterprise’ satu-satunya di Indonesia, yang fokus pada solusi pengembangan karier khusus bagi lulusan baru (fresh graduate) dan magang untuk tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) maupun Universitas.
Career Support bertujuan membantu generasi muda Indonesia dalam menemukan karir impiannya melalui job matching dan mentoring karir yang komprehensif. Solusi pengembangan karier yang difokuskan pada lulusan baru sejalan dengan program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja termasuk lulusan vokasi.
“Diluncurkan pada 2018, Career Support telah memiliki lebih dari 50.000 siswa terdaftar, lebih dari 362 SMK dan Universitas di seluruh Indonesia, serta lebih dari 1.400 mitra perusahaan,” ungkap Lena Soenarto, Co-Founder Careet Support.
Lebih jauh Lena menerangkan, Career Support melakukan pendekatan awal ke sekolah-sekolah melalui Career Center. Setelah itu, sekolah akan meng-upload data siswa mereka. Dengan demikian, para siswa dapat mengakses platform Career Support dan membangun data karir mereka. “Saat ini, kebutuhan yang tinggi masih pada sektor manufaktur dan startup serta posisi marketing dan junior developer,” ungkapnya.