MIX.co.id - Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mencatat, di tengah pandemi Covid-19, industri Food & Beverage (F&B) mampu mencatat pertumbuhan positif, yakni mencapai 2,95% pada kuartal II 2021 dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 6,66%.
Mulai pulihnya bisnis F&B di Indonesia juga ditegaskan Levita Supit dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. "Akhir 2020, bisnis F&B sudan mulai menggeliat. Ini karena mal dan resto sudah mulai dibuka dan regulasi pemerintah juga mendukung," katanya.
Tren positif di industri F&B juga ditandai dengan banyaknya resto baru yang buka di tahun ini. "Pada semester pertama tahun 2022 ini saja, saya sudah diundang untuk membuka 10 resto baru. Dan, banyak resto yang dibuka di daerah, karena investasi tidak besar serta preferensi masyarakat saat ini menyukai mencicipi kuliner di daerah-daerah," lanjutnya.
Lebih jauh ia menuturkan, terkait tren F&B, saat ini makanan rumah yang dimasukkan ke dalam resto tengah menjadi tren. Tren lainnya adalah makanan Jepang dan Makanan Korea. "Oleh karena itu, untuk para pelaku bisnis yang ingin membangun bisnis F&B harus kreatif, harus melihat tren yang sedang teejadi saat ini dan ke depannya, dan harus sesuai pasion," ia menyarankan.
Geliat industri F&B juga ditandai dengan kehadiran International F&B Growth Conference (IFGC) Indonesia 2022, pameran waralaba (franchise) dan jaringan food and beverage (F&B), yang dibuka hari ini (15/7/2022) di Pullman Jakarta Central Park. Pameran ini menampilkan 30 brand F&B internasional dari Singapura, Amerika Serikat (AS), Malaysia, Vietnam, dan Indonesia.
IFGC Indonesia 2022 menjadi platform bagi pelaku usaha dan investor untuk menggali brand kuliner internasional guna mengembangkan bisnis dan peluang waralaba F&B baru yang sangat menjanjikan di pasar kuliner Indonesia.
Pameran ini melanjutkan sukses penyelenggaraan F&B Franchise Fair, Makan Singapore, yang telah digelar di Vietnam pada 25-26 Maret 2022 lalu.
IFGC Indonesia 2022 digelar bersama Simple Group dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, yang bermitra strategis dengan Singapore Global Network, yang merupakan bagian dari Economic Development Board of Singapore.
Sejumlah brand F&B yang hadir pada pameran itu antara lain, brand MICHELIN-bib hingga nama makanan ikonik yang telah dikuratori untuk memastikan konsep F&B yang inovatif dapat dibawa ke konsumen internasional. Sebut saja, Pin Wei Chee Cheong Fun, toko jajanan MICHELIN-bib yang menawarkan nasi gulung kukus; Chili's, rantar makanan kasual Amerika yang memiliki lebih dari 1.600 restoran di 29 negara; dan Kim's Place, sebuah restoran yang berspesialisasi dalam Kepiting Lada Hitam dengan beberapa gerai restoran di Singapura dan waralaba yang sukses didirikan di Dubai, Uni Emirat Arab.
Ada juga Nasi Ayam Hainan Tiong Bahru, merek berusia 34 tahun yang menyajikan salah satu hidangan nasional Singapura yang dikenal luas, Nasi Ayam, yang menjadi favorit konsumen di sejumlah negara yang telah dianugerahi Michelin Bib Gourmand sejak 2016. Saat ini, Nasi Ayam Hainan Tiong Bahru memiliki beberapa gerai dan waralaba di Singapura, Australia, dan Filipina.
Ishaan Poddar, Co-Founders of Simple Group menegaskan, “Kami mengadakan IFGC di Indonesia mengingat prospek ekonomi makro negara yang kuat dan lanskap konsumen yang menguntungkan kedua negara. Kami menyatukan stakeholder F&B di berbagai negara dalam satu platform untuk membantu pemilik brand memahami dinamika pasar dan mengidentifikasi mitra yang tepat untuk diajak bekerja sama dalam perjalanan go internasional mereka."