MENGAPA PRODUK UPCYCLED POPULER

Produk upcycled adalah barang baru yang dibuat dengan menggunakan kembali komponen dari produk lama, menggabungkan kreativitas dan keberlanjutan untuk menghasilkan item yang unik dan fungsional. Penelitian terbaru mengungkap bahwa konsumen lebih tertarik pada kreativitas produk upcycled daripada aspek keberlanjutannya, membuka peluang baru bagi desainer dan pemasar

.

.

Penelitian Sara Caprioli dan kawan-kawan yang hasilnya dimuat di Business Harvard Review mengungkapkan, alasan utama konsumen membeli produk upcycled bukan karena keberlanjutannya, melainkan karena kreativitasnya. Mereka menganalisis umpan balik konsumen di Etsy dan menemukan bahwa aspek kreativitas lebih sering disebutkan daripada keberlanjutan dalam ulasan produk upcycled.

Upcycling, yaitu pembuatan produk baru dengan menggunakan kembali komponen dari produk lama, sedang menjadi tren. Beberapa contoh termasuk Patagonia yang membuat kantong perjalanan dari jas hujan bekas, Freitag yang membuat tas bergaya dari terpal truk bekas, dan Southwest Airlines yang membuat tas dan dompet dari penutup kursi pesawat. Merek-merek mewah seperti Hermes dan Salvatore Ferragamo juga ikut serta, membuat produk baru dari bahan yang tidak terpakai.

Fenomena ini meluas ke para penggemar DIY, dengan Etsy melihat peningkatan produk bertanda "upcycled" dari 7.900 produk pada tahun 2010 menjadi sekitar 200.000 saat ini. IKEA juga mendorong upcycling dengan memberikan ide-ide yang diadopsi dengan antusias oleh konsumen.

Meskipun upcycling bukanlah fenomena baru, terutama di negara-negara miskin di mana orang telah lama mengandalkan praktik ini karena keterbatasan sumber daya, tren ini kini merambah ke negara maju dan perusahaan besar.

Kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan tentu menjadi alasan di balik popularitas baru upcycling. Namun, banyak konsumen enggan membeli produk dari bahan bekas karena kekhawatiran akan kualitas dan kebersihannya.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa kreativitas produk upcycled adalah faktor kunci yang menarik konsumen. Dalam ulasan produk di Etsy, 74% ulasan produk upcycled menyebutkan kreativitas, sementara hanya 10% yang menyebutkan keberlanjutan. Produk upcycled lebih menarik ketika dibuat dari komponen yang awalnya dirancang untuk fungsi yang sangat berbeda. Misalnya, tas dari terpal truk bekas dinilai lebih kreatif daripada tas dari ransel bekas. Kreativitas ini dapat mengatasi rasa jijik dan kekhawatiran tentang kualitas.

Para peneliti juga menemukan bahwa konsumen tertarik pada produk upcycled karena mereka mengalami momen "Aha!" ketika menyadari bahwa komponen produk dapat memiliki fungsi yang fleksibel. Rasa senang dan kejutan ini meningkatkan daya tarik produk upcycled.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti memberikan panduan untuk mendesain dan memasarkan produk upcycled. Pertama, desainer sebaiknya menggunakan komponen produk dari industri yang berbeda untuk meningkatkan daya tarik dan mendorong kolaborasi lintas industri.

Kedua, desainer dan manajer produk harus mengidentifikasi kegunaan baru untuk komponen produk. Ketiga, pemasar produk upcycled harus menekankan kreativitas produk, selain keberlanjutannya, untuk menciptakan momen "Aha!" bagi konsumen.

Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan yang ingin mendesain dan memasarkan produk upcycled dengan sukses, dengan menekankan pentingnya kreativitas dalam menarik minat konsumen.

Caprioli, S., Fuchs, C., & Van den Bergh, B. (2024, April 24). Research: Why people really buy upcycled products. Harvard Business Review.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)