Mengapa Sour Sally Rebranding Sekaligus Mengikis Citra Girlie?

Menjadi pionir sekaligus sukses menciptakan pasar frozen yogurt (froyo) di Tanah Air, tahun ini Sour Sally memutuskan untuk melakukan rebranding. Berbagai perubahan dilakukan Sour Sally terkait rebranding yang sudah mulai dilakukan pada Maret 2015 lalu. Perubahan pertama yang dilakukan Sour Sally adalah memperlebar market. Jika di awal kehadirannya, tahun 2008 silam, Sour Sally dikenal sebagai merek yang menyasar pasar remaja perempuan usia 13-20 tahun, maka di usianya yang ke-7 ini Sour Sally mengincar market yang lebih luas.

Ie Donny Pramono, Founder & Director Sour Sally (berkaos hijau-kiri) di Gerai Sour Sally, Central Parkl Mall, Jakarta Ie Donny Pramono, Founder & Director Sour Sally (paling kiri) di Gerai Sour Sally, Central Parkl Mall, Jakarta

Diungkapkan Ie Donny Pramono, Founder & Director Sour Sally, “Rebranding kami lakukan untuk memperluas market. Selama ini, pasar yang kami incar base on demografi, yakni dengan target utama remaja perempuan usia 13-20 tahun. Mulai tahun ini, kami ingin mengincar pasar yang lebih lebar, yakni base on consumer interest. Kami membidik mereka yang suka fashion, suka kuliner, dan suka musik.”

Mengusung konsep #AllNewSourSally, sejumlah identitas merek Sour Sally mengalami perubahan. Pada logo Sour Sally misalnya, kesan girlie dihilangkan—dengang menghapuskan gambar kartun perempuan. “Jenis font Sour Sally pun kami ubah seperti font tulisan tangan. Sebab, kami ingin menaikkan 'kelas' Sour Sally dari sisi value,” lanjutnya.

Begitu juga dengan tagline. Diterangkan Donny, Sour Sally melakukan perubahan tagline. Dulu, tagline Sour Sally adalah “US Premium Non-Fat Frozen Yogurt”. Selaras dengan target market yang dibidik, maka tagline Sour Sally saat ini adalah “Hand-Mate Frozen Yogurt”.

Sementara itu, sebagai brand identity, Sour Sally kini menonjolkan tiga value. Yaitu, beauty, health, dan happiness. Dituturkan Donny, “Itu sebabnya, kami menawarkan sensasi 'Feel Rich, Be Happy, and Stay Healthy' di setiap menu baru Sour Sally.”

Dari sisi menu, Sour Sally juga menawarkan dua varian baru froyo. Pertama, varian White Skim, yogurt dengan kandungan hi-calcium yang rendah lemak dan kalori. Kedua, varian Black Sakura, yakni froyo hitam pertama di dunia yang mengandung natural activated charcoal dan rasa bunga sakura yang menyegarkan. Pada kesempatan itu, Sour Sally menggunakan #ItsFitNotFat untuk mengkomunikasikan dua varian barunya itu di social media.

Bukan hanya menu, ditambahkan Donny, Sour Sally juga meluncurkan dua cara penyajian baru froyo yang mewah dan handfie-genic. Pertama, RICHE, sajian froyo Black Sakura maupun White Skim dengan lima lapisan topping (1 crunchies, 3 buah segar, dan 1 saus) yang disajikan dalam gelas transparan. Untuk mengkomunikasikan penyajian tersebut, Sour Sally menggunakan #GetRiche. Kedua, LYKONE, yakni sajian froyo dengan dua pilihan topping dan cone berwarna cerah dengan lima pilihan warna—hitam, merah, hijau, merah muda, dan kuning. Untuk LYKONE, Sour Sally menggunakan #BeLykone sebagai kampanye komunikasinya.

Gerai pun Direnovasi Perubahan brand identity juga dieksekusi di tingkat gerai. “Gerai kami renovasi sesuai dengan brand identity Sour Sally yang baru. Sebagai awal, kami merenovasi gerai yang ada Central Park Mall-Jakarta dan Tunjungan Plaza-Surabaya. Gerai yang tersisa, 20 gerai, akan kami selesaikan renovasinya pada akhir tahun 2015 ini,” papar Donny, yang menyebutkan Sour Sally menghilangkan unsur pink pada tampilan gerai.

Di gerai baru tersebut, Sour Sally menghadirkan experience pada lima panca indra. Pada indra Touch, Sour Sally menawarkan kantong plastik yang ramah lingkungan, yang dapat terurai dalam kurun waktu enam bulan. Selanjutnya, pada indra hearing, Sour Sally menyajikan musik-musik yang memang diminati segmen pecinta kuliner, fashion, dan musik. Pada indra Seeing, Sour Sally menghadirkan tim The Best Yogurt Specialist yang berpenampilan menarik. Berikutnya, pada indra Taste, Sour Sally menghadirkan produk yang healthy food. Terakhir, pada indra Smell, di gerai Sour Sally akan dihadirkan wewangian bunga Sakura. “Dengan demikian, hanya dengan mencium wangi bunga Sakura, konsumen akan mengenalinya sebagai Sour Sally,” kata Donny, yang menyebutkan biaya renovasi gerai mencapai Rp 250 jtua per gerainya.

Tetap Memilih Social Media Sebagai brand yang sejak awal menjadikan social media sebagai kanal komunikasinya, lagi-lagi Sour Sally memanfaatkan social media sebagai medium rebranding. Sejak soft launching pada Maret lalu, Sour Sally sudah mengundang konsumen untuk berselife ria dengan produk baru Sour Sally via instagram dengan hastag #AllNewSourSally.

“Masyarakat menyambut positif kehadiran inovasi menu baru dari Sour Sally. Terbukti, rata-rata volume penjualan mencapai lebih dari 500 porsi tiap harinya. Dan, kami berhasil mendapatkan lebih dari 2.500 posting di social media paska renovasi dua gerai Sour Sally di Central Park Mall dan Tunjungan Plaza,” terang Donny, yang mengungkapkan range harga dari Sour Sally mulai Rp 41 ribu hingga Rp 55 ribu.

Memasuki grand launching, Sour Sally menggelar kontes foto instagram terbaru #GueRelaAntri. Kontes digital itu mengajak publik untuk berbagi foto di instagram tentang pengalaman mengante sepanjang menikmati sensansi baru Sour Sally. Para pemenang berhak mendapatkan perjalanan gratis menyaksikan F1 Grandprix Night Race Singapore.

“Kampanye online itu terinspirasi dari ledakan antrean saat Sour Sally pertama kali dibuka pada tahun 2008. Selain itu, kami juga menggelar kampanye #Handfie Challenge dan Repost Promo secara regular dengan berbagai hadian menarik seperti iPhone6,” tandasnya beralasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)