Mengintip Agresivitas Astra Membangun Bisnis Properti

Sukses dengan enam lini bisnisnya—otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, teknologi informasi, serta infrastruktur dan logistik—pada Oktober 2016 lalu, PT Astra International Tbk. memutuskan untuk masuk ke industri properti. Keputusan Astra menambah sektor properti ke dalam lini bisnisnya bukan tanpa alasan.

 

Dikatakan Paulus Bambang WS, Director PT Astra International Tbk., ada peluang yang sangat menjanjikan bagi Astra di bisnis properti. “Kami memiliki banyak land bank di tempat-tempat strategis di seluruh Indonesia. Land bank itulah yang kemudian kami gunakan sebagai modal berbisnis properti, karena kami tidak perlu lagi membeli lahan. Pilihannya saat itu adalah apakah bisnis ini kami serahkan ke orang lain atau kami kerjakan sendiri. Namun, kami putuskan untuk kerjakan sendiri, karena kami sudah memiliki mitra Hongkong Land. ” katanya beralasan.

 

Salah satu lahan milik Astra yang dimanfaatkan sebagai proyek perdana propertinya adalah di pusat bisnis Jakarta, kawasan Sudirman. Di lahan seluas 2,4 hektar itu dua proyek sekaligus, yakni Menara Astra sebagai pusat perkantoran serta tiga tower apartemen, Anandamaya Residences. “Proyek ini di bawah PT Brahmayasa, sebagai perusahaan patungan antara PT Astra International Tbk dan Hongkong Land dengan kepemilikan 60:40. Perusahaan patugan ini sebenarnya sudah berdiri sejak 2013 lalu,” tegas Paulus Bambang.

 

Tepat di Hari Ulang Tahun ke-60 yang jatuh pada Februari 2017 ini, Astra melakukan topping off Menara Astra dan Anandamaya Residences. Di sela-sela topping off yang dilakukan hari ini (20/2), President Director PT Menara Astra David Iman Santosa mengungkapkan bahwa dari 509 unit apartemen Anandamaya, sudah 93% terjual. Sementara itu, untuk Menara Astra, sudah ada 22% penyewa yang pre commited, yang berasal dari perusahaan layanan finansial dan trading company.

 

“Tahun depan, rencananya proyek apartemen Anandamaya yang mengusung green building ini akan selesai,” kata David, yang menyebutkan untuk proyek Menara Astra dan Anandamaya Residence, Astra telah membenamkan investasi sebesar Rp 8 triliun.

 

Ditambahkan David, dalam waktu dekat, proyek properti Astra yang kedua pun siap dirilis. Kali ini, kawasan properti yang digunakan Astra adalah di Jakarta Timur dengan brand Garden City. Dijelaskan David, untuk proyek residensial Garden City, Astra menggandeng Modern Land. “Jika pada Anandamaya kami menargetkan segmen premium, maka pada Garden City, kami menyasar segmen menengah,” lanjutnya.

 

Di lahan Garden City yang seluas 70 hektar itu, akan dibangun rumah dan apartemen. Di sana, juga akan hadir AEON Mall serta IKEA. “Dengan demikian, kawasan Garden City akan menjadi hunian yang sangat strategis. Rencananya, pada kuartal keempat 2017, kami siap meluncurkan Garden City,” ungkap David, yang menyebutkan bahwa investasi awal untuk Garden City mencapai Rp 4 triliun.

 

Ke depan, diyakini Bambang, Astra akan makin agresif menggarap sektor properti di Tanah Air. Namun, menurutnya, sampai saat ini Astra akan masih fokus pada land bank yang ada di wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi). Contohnya, pabrik Astra yang berada di wilayah Sunter-Jakarta—yang seluas 140 hektar—siap dikonversi untuk sektor properti, mengingat pabrik tersebut akan dipindah ke Cikarang. “Paling dekat, kami siap meluncurkan kembali properti kami yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” tutup Paulus Bambang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)