MIX.co.id - Pameran dagang "International Indonesia Seafood & Meat Expo" (IISM) dan "Indonesia Cold Chain Expo" digelar bersamaan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, pada 8 Mei hingga 11 Mei 2024. Mengusung tema " Surpassing Growth to Enrich Indonesia's Cold Chain System", pameran tersebut mendefinisi ulang lanskap produksi dan rantai pasokan makanan di Indonesia.
Pada pameran kali ini, ditampilkan teknologi, tren, dan produk mutakhir yang akan membentuk masa depan industri rantai dingin Indonesia yang menjanjikan. Diikuti oleh lebih dari 200 peserta dan dihadiri oleh lebih dari 30.000 pengunjung, revolusi yang didorong oleh inovasi manufaktur ini akan meningkatkan status Indonesia sebagai kiblat destinasi gastronomi dan pasokan makanan di dunia internasional.
"Inti dari pameran ini adalah visi yang cemerlang untuk meningkatkan lanskap rantai pasok pangan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi," ungkap Sofianto Widjaja, Direktur WAKENI (PT Wahana Kemalaniaga Makmur) selaku penyelenggara pameran.
Lebih jauh ia menjelaskan, kedua pameran itu menghadirkan solusi-solusi mutakhir yang akan menentukan standar baru industri dan menginspirasi keberhasilan-keberhasilan di masa depan. Pameran ini menawarkan berbagai penawaran komprehensif yang mencakup seluruh rantai nilai, mulai dari teknologi pemrosesan yang canggih hingga solusi pengemasan yang berkelanjutan dan inovasi baru bagi para pemain logistik rantai dingin.
Pengunjung pameran dapat menemukan tren dan perkembangan terbaru yang akan mentransformasi industri makanan dan minuman Indonesia di masa depan, serta berjejaring dengan para profesional dan ahli terkemuka di bidangnya.
Berfokus pada keberlanjutan, inovasi, dan kualitas, pameran ini menyediakan platform bagi para pemain industri ternama seperti PT Sanwoo Electronics, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Mitsubishi Fuso), PT Topre Refrigeration Indonesia, PT Acooler Cold Chain Equipment, Carrier Transicold, CS Panel, dan sebagainya.
Diterangkan Tejo Mulyono, Kepala Divisi Rantai Dingin Asosiasi Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia, "Dengan permintaan yang tinggi di berbagai sektor, termasuk makanan laut, daging, logistik rantai dingin, dan produk halal, pendekatan terpadu ini memungkinkan perusahaan-perusahaan memaksimalkan peluang untuk tumbuh dan berinovasi."
Sejatinya, dengan mempertemukan keahlian yang dimiliki industri dan masukan dari konsumen, Wakeni tidak hanya memenuhi permintaan, tetapi juga membentuk masa depan industri makanan dan minuman di Indonesia. Bagi para pelaku industri, upaya kolaboratif ini pada akhirnya memungkinkan untuk saling berbagi pengalaman dan mengeksplorasi teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di sektor ini. Secara keseluruhan, pameran ini berfungsi sebagai katalisator untuk mendorong perubahan positif dan mendorong lanskap industri yang lebih kompetitif dan tangguh di Indonesia.
Sofianto menambahkan, "Upaya kami tidak hanya memamerkan produk, namun kami juga bermaksud mengangkat peluang bisnis yang luas dalam rantai pasokan makanan di Indonesia. Dengan membentuk kolaborasi dan memfasilitasi pertukaran keahlian dan inovasi teknologi di antara para pelaku industri, pameran kami berfungsi sebagai katalisator untuk pertumbuhan dan perkembangan."
Mengantisipasi terobosan besar ini, para peserta dan pengunjung pameran, serta pemangku kepentingan industri siap untuk membuka peluang-peluang baru, mendorong kolaborasi, dan mendorong pertumbuhan di lanskap makanan dan minuman yang dinamis di Indonesia. Pameran ini juga berfungsi sebagai platform untuk membangun jaringan, berbagi pengetahuan, dan menampilkan tren terbaru dalam industri makanan dan minuman.
Beberapa program yang siap digelar sepanjang pameran antara lain konferensi “Peran Teknologi & Perusahaan Startup Pada Kehandalan Logistik Pangan” oleh Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia, “Penerapan Wajib Sertifikasi Halal untuk Kemasan Pangan 2026” oleh Indonesian Packaging Federation (IPF), dan talkshow “Bagaimana Cold Chain Menjamin Kualitas Produk?” oleh National Logistics Community dan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.
Pameran ini akan dihadiri oleh ratusan peserta dari penyedia layanan perhotelan, spesialis pencipta makanan, peritel makanan, koki dan profesional kuliner, UKM (Usaha Kecil Menengah) dan start-up F&B, layanan makanan e-commerce, pabrik dan perusahaan besar, hotel, restoran, kafe, dan bar, serta pelanggan akhir.