Mengusung Konsep Experience Marketplace, Tlusure Bidik Para Traveler dan UMKM di Sektor Pariwisata

MIX.co.id - Studi internal melalui wawancara mendalam yang dilakukan Tlusure pada akhir tahun 2021 menunjukkan bahwa banyak traveler yang ingin tetap bepergian dan berkegiatan. Bahkan, mereka tidak hanya ingin staycation, tetapi juga ingin mengeksplorasi tempat-tempat baru, meski dalam kondisi pandemi. Dari sisi pemilik agen tour, pandemi juga membuat industri mereka terpuruk. Bahkan, lebih dari 90% pelaku independent tour serta pelaku industri ekonomi kreatif dan tourism di Bali juga tutup akibat pandemi.

Berangkat dari fakta itu, dipaparkan CEO Tlusure Sandy Tantra, Tlusure menyimpulkan ada tiga masalah yang dihadapi. Masalah pertama, banyak orang takut keluar rumah, karena tidak memiliki informasi yang lengkap tentang lokasi di luar dan mereka juga tidak tahu bagaimana mendapatkan informasi tersebut. Masalah kedua, keinginan masyarakat untuk jalan-jalan di dalam negeri sangat tinggi. Sayangnya, permintaan yang tinggi itu tidak dibarengi dengan informasi yang lengkap tentang destinasi wisata di luar destinasi populer seperti Bali. Bahkan, destinasi-destinasi di berbagai daerah di Indonesia, di luar Bali, butuh dikomunikasikan. Masalah ketiga, pelaku bisnis kecil dan menengah tidak punya cukup modal untuk menggelar kampanye digital, sehingga mereka tidak mudah ditemukan di kanal digital. Dengan demikian, mereka tidak mampu menjangkau pelanggan selama dua tahun terakhir ini.

“Hal itulah yang melatarbelakangi Tlusure hadir pada Januari 2022 ini. Artinya, Tlusure hadir untuk memberikan solusi alternatif guna membantu para pelaku industri pariwisata maupun traveler dalam menyelesaikan tiga masalah itu. Tlusure adalah aplikasi digital untuk membantu masyarakat beraktivitas dan berkegiatan dalam situasi new normal,” lanjutnya.

Lebih jauh ia menuturkan, ada tiga solusi yang Tlusure tawarkan. Pertama, Tlusure menghadirkan platform digital yang mampu memberikan informasi yang terstruktur dan terkurasi agar mereka terbantu dalam menentukan keputusan saat ingin bepergian. Kedua, Tlusure membuat fitur yang dapat memberikan pengalaman sosial yang terporteksi, dalam hal ini proteksi tentang data pribadi. Ketiga, Tlusure memberikan informasi yang terakurasi tentang berbagai destinasi wisata lokal di Indonesia yang tidak sepopuler Bali.

Lantas, seperti apa aplikasi dan fitur yang ditawarkan Tlusure sebagai solusi para traveler dan pelaku bisnis di industri parisiwata? Diceritakan Sandy, “Saat membuka aplikasi Tlusure, kami memberikan pengalaman personalisasi berdasarkan mood pengguna saat itu. Pengalaman ini dihadirkan, karena kami ingin menjadikan Tlusure sebagai teman berkegiatan mereka. Ada delapan mood yang dapat dipilih, untuk kemudian mereka dapat mengikuti permainan kecil. Setelah itu, mereka akan mendapat beberapa rekomendasi destinasi yang dapat mereka pilih untuk berkegiatan hari itu. Kami juga masih menyediakan fitur Search, untuk mereka yang masih ingin mengeksplorasi lebih jauh sesuai kebutuhan mereka.”

Selain itu, Tlusure juga menghadirkan fitur Live Moment yang dapat meminta pengguna untuk memberikan live report. Artinya, melalui fitur Live Moment, pengguna dapat meminta informasi kepada pengguna Tlusure lainnya tentang kondisi destinasi yang ingin mereka datangi, misalnya apakah sedang senggang atau tidak ramai. “Ini fitur Socially Experience yang menjadi andalan kami,” ucapnya.

Fitur unggulan lainnya dari Tlusure, ditambahkan Sandy, adalah fitur Tambahkan Tempat. Melalui fitur ini, para pelaku bisnis di industri pariwisata dapat mendaftarkan destinasi mereka secara mudah dan gratis serta memberikan informasi yang lengkap terkait profil destinasi mereka, termasuk memberikan gambar-gambar untuk memperkaya profil destinasi. Dengan demikian, pengguna Tlusure dapat menjangkau informasi yang lengkap terkait destinasi tersebut dengan mencarinya melalui Tlusure.

“Hasilnya, banyak pelaku bisnis pariwisata yang sudah mendaftar dan menambahkan tempat destinasi baru, terutama daerah Makassar. Jumlahnya memang belum mencapai ratusan, karena memang kami baru luncurkan Tlusure pada awal tahun ini,” ucapnya.

Terkait jumlah pengguna, dikatakan Sandy, sejak diluncurkan Januari 2022 hingga sekarang, jumlah pengguna Tlusure sudah mencapai 30 ribu. Adapun traffic, ada sekitar 2-3 pengguna yang masuk setiap harinya ke platform Tlusure.

“Tahun ini, target kami adalah menyebarluaskan Tlusure bahwa kami dapat membantu UMKM dengan mendaftarkan bisnis mereka dan menjual experience-nya. Target UMMK yang ingin dijangkau adalah UMKM yang disasar pemerintah juga, di mana di Indonesia, ada 63 juta UMKM yang 10%-nya datang dari sektor tourism. Contohnya, UMKM di bidang kuliner, shopping (fashion), outdoor, cafe dan club, event, serta tempat wisata yang berkaitan dengan agama. Kami juga ingin mengakuisisi pelanggan baru,” ucapnya.

Ditegaskan Sandy, Tlusure adalah marketplace experience, yang membantu masyarakat untuk menemukan experience, khususnya travel dan leisure maupun daily activity di luar rumah. Bentuknya, bisa paid experience ataupun free. “Harapannya, Tlusure dapat membantu masyarakat umum dan UMKM dalam mengembangkan bisnisnya,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)