Studi “Charity Aid Foundation World Giving Indeks 2018” menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia. Indonesia berhasil menempati posisi teratas dari 144 negara yang gemar berdonasi.
Hasil survei yang dilakukan selama 10 tahun (2009-2018) dengan responden 1,3 juta orang itu menyebutkan bahwa Indonesia sebagai negara paling murah hati pada indikator donasi uang dengan persentase 78 persen. Laporan tersebut merilis fakta bahwa lebih dari 90 persen transaksi donasi uang tersebut dilakukan secara virtual.
Tak heran, jika startup atau social platform terkait penggalangan donasi mulai bermunculan di Indonesia, salah satunya AyoBantuin.com. Resmi berdiri sebagai platform donasi daring pada 2019, AyoBantuin.com memberikan kemudahan penggalang dana dengan berbagai kategori permasalahan. Antara lain, kesehatan, edukasi, dan sosial kemanusiaan yang membutuhkan pendanaan muncul ke publik secara massif agar dapat dibantu oleh orang banyak.
Dikatakan Nathalia Sunaidi, Chief Executive Officer (CEO) AyoBantuin.com, hingga saat ini AyoBantuin.com berhasil mengumpulkan ratusan, bahkan ribuan orang baik yang menjadi donatur dan menyalurkan dana Rp 5,4 miliar bagi pihak yang membutuhkan. “Kami telah menyalurkan donasi sebesar Rp 5,4 miliar dari 90 kegiatan kampanye orang sakit, pendidikan, dan bantuan sosial di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Lebih jauh Nathalia menceritakan, niat awalnya membangun social platform ini adalah ingin membuat gerakan sosial yang bisa membantu orang banyak. Mulanya ia melakukan projek sosial secara langsung, seperti menggalang dana dari lingkungan terdekat (inner circle) baik antar teman, rekan bisnis, dan keluarga. Tak jarang ia datang ke daerah terpencil, orang sakit yang tidak mampu membayar biaya pengobatan, atau membantu keluarga kurang mampu.
“Kemudian, semua orang semakin fokus dengan dunia digital hingga kerap mengabaikan lingkungan sosialnya yang justru sedang membutuhkan perhatian dan pertolongan. Dari hal itu, saya menginisiasikan untuk membentuk Yayasan Kita Bantu Persada dan kemudian beralih fokus berupa platform AyoBantuin.com sebagai wadah donasi online,” kisahnya.
Objektif utama dihadirkannya platform tersebut, menurut Nathalia, adalah harus memenuhi tujuan dan cita-cita para donatur untuk membantu lingkungan sosial di era digital. Semua aktivitas, termasuk berbuat baik, akan menjadi lebih mudah di era virtual seperti saat ini.
Diakui Nathalia, tidak mudah menjadi wadah galang dana online. AyoBantuin.com harus terus menarik perhatian masyarakat dengan berbagai konten sosial untuk menarik emosi warganet secara perlahan. “Siapapun bisa menjadi orang baik, tapi suasana digital yang ‘menyentuh’ tetap dibutuhkan untuk menumbuhkan digital empati. Konsep kampanye penggalangan dana di sini lebih ke harapan lepas dari ujian, bukan menjual rasa iba,” jelasnya.
Untuk itu, AyoBantuin.com melibatkan para sukarelawan untuk mengawal penggalangan dana agar betul-betul diterima oleh warga yang memerlukan bantuan. Termasuk, memastikan pasien diterima oleh rumah sakit atau anak-anak putus sekolah bisa melanjutkan pendidikannya.
“Para sukarelawan mendapat komisi 1 persen dari donasi yang terkumpul. Kami menyebutnya instan karma, di mana ada ‘thanks giving’ untuk mengganti biaya para sukarelawan saat turun tangan membantu warga yang membutuhkan,” tutur Nathalia.
Sebelum menghadirkan platform ini, Nathalia dikenal sebagai pengusaha muda di sektor properti. Sejak tahun 2010, ia mengembangkan sejumlah proyek properti di kawasan penyangga Kota Jakarta. Melalui PT Rotterdam Properti, ia membangun Rotterdam Residence 1-5 di Bekasi-Jawa Barat. Rumah seharga Rp 300 jutaan di kawasan tersebut, kini sudah terbangun dan dihuni. Dia juga berhasil mengembangkan proyek landed house Santorini Residence-Bekasi, yang konstruksinya kini sudah 80%.
Sementara itu, di Tangerang-Banten, ia mengembangkan area komersial bertajuk Rotterdam Business Center. Di Bali, Nathalia bersama pengembang Gandaland tengah memasarkan proyek kondotel Lavaya Residence and Resort, yang ditargetkan akan serah terima unit ke konsumen di akhir tahun ini.