Di masa pandemi Covid-19, kadangkala nutrisi serta kecukupan gizi mikra dan mikro terabaikan. Padahal di masa pandemi, untuk meningkatkan imunitas tubuh, kecukupan nutrisi sangat dibutuhkan. Pertimbangan inilah yang mendorong Nestle Indonesia meluncurkan produk barunya, Nestle Ideal.
Resmi diluncurkan secara virtual pada hari ini (16/9), Nestle Ideal memposisikan diri sebagai minuman berfortifikasi zat gizi mikro yang tinggi kalsium, tinggi zat besi, serta zink, dan Vitamin A, C, D. Nestle Ideal ditawarkan dengan harga yang terjangkau, Rp 2.000 per sachet, agar dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi mikro harian semua lapisan masyarakat.
“Selama lebih dari 150 tahun, Nestle berkomitmen untuk menghadirkan pilihan makanan dan minuman yang lezat dan sehat untuk keluarga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Memahami pentingnya pemenuhan zat gizi mikro dalam proses tumbuh kembang anak serta bagi keluarga Indonesia, Nestlé menghadirkan Nestle Ideal,” papar Business Executive Officer Business Unit Dairy Nestlé Indonesia Windy Cahyaning Wulan.
Diimbuhkan Johanlie Aliffin, Category Marketing Manager Business Unit Dairy Nestle Indonesia, “Melihat perlunya upaya untuk mengatasi permasalahan defisiensi zat gizi mikro di Indonesia, di samping peluncuran Nestle Ideal, kami juga menjalankan program Nutrisi Keliling Ideal. Objektifnya, untuk mengedukasi dan menjangkau satu juta keluarga Indonesia di berbagai daerah, dimulai dari wilayah Jawa Barat dan Pulau Sumatera.”
Menyambut baik partisipasi aktif NESTLÉ IDEAL dalam edukasi zat gizi mikro untuk masyarakat, Atalia Kamil, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat yang juga istri Gubernur Jawa Barat, menyambut baik partisipasi aktif Nestle dalam mengedukasi zat gizi mikro.
“Saya merasa perlu adanya edukasi menyeluruh akan pentingnya gizi makro maupun mikro di Provinsi Jawa Barat. Zat gizi mikro merupakan hal yang seringkali luput dari perhatian. Oleh karena itu, edukasi lebih lanjut mengenai hal ini tentunya diperlukan,” katanya.
Saat ini, berbagai program telah dijalankan, seperti Siaran Keliling (Sarling), Ojek Makanan Bayi (Omaba), maupun program POKJA IV PKK (Perbaikan Gizi). “Di samping itu, saya juga menyadari bahwa masyarakat membutuhkan adanya akses yang lebih baik akan makanan dan minuman bernutrisi,” terang Atalia.
Pada kesempatan yang sama, Febrita Lustia Herman Deru, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan yang juga istri Gubernur Sumatera Selatan, menegaskan bahwa saat ini, berbagai program kecukupan gizi makro dan mikro terus digalakkan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini dilakukan guna mendorong kecukupan gizi makro dan mikro di Sumatera Selatan.
“Berbagai program telah kami lakukan guna membantu terciptanya gizi seimbang anak-anak di berbagai kota serta kabupaten di provinsi Sumatera Selatan. Salah satunya, kami telah melakukan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan edukasi bagi masyarakat bekerja sama dengan tenaga kesehatan, pengurus, serta kader PKK. Kami memahami bahwa zat gizi makro dan mikro merupakan hal yang penting dalam mendukung pertumbuhan anak,” pungkasnya.