MIX.co.id – Pabrik pupuk batubara menjadi infrastruktur strategis yang akan segera dibangun oleh pemerintah Nigeria. NASENI (National Agency for Science and Engineering Infrastructure), lembaga pemerintah yang dipimpin langsung oleh presiden Nigeria, terus melakukan kajian.
Sebagai finalisasi dari rencana pembangunan pabrik dan diseminasi pupuk batubara di Nigeria, baru-baru ini (12/9), dilakukan penandatanganan kerja sama NASENI dengan PT Saputra Global Harvest (SGH).
Penandatanganan dilakukan oleh Executive Vice Chairman NASENI, MS Haruna, dan CEO PT SGH, Davy Makimian, disaksikan Duta Besar Nigeria untuk Indonesia Usman Ari Ogah, Komisaris PT SGH Nanny Wijaya, serta senator dan anggota house of representative (DPR) Nigeria .
Tak ketinggalan, hadir Ayep Zaki dan R Umar Hasan Saputra sebagai pemegang paten dari teknologi pupuk batubara.
Davy Makimian menyampaikan, Nigeria adalah negara kedua di Afrika setelah Zimbabwe yang akan segera membangun pabrik pupuk batubara. Negara lain di benua ini yang terus menjalin komunikasi untuk hal yang sama adalah Kamerun dan Uganda.
”Mudah-mudahan tahun depan realisasi pembangunan pabrik di berbagai negara sudah dilakukan, termasuk di Nigeria dan Amerika Serikat” ujar Davy dalam rilis yang diterima redaksi pada Selasa (13/9), di Jakarta.
Sementara Saputra sebagai pemegang paten, mengaku akan terus mengembangkan teknologi ini. Menurutnya, teknologi terakhirnya sudah hampir sempurna karena mampu menggantikan 100% pupuk kimia dengan hasil yang memuaskan.
Proses uji coba telah dilakukan di Indonesia dan Afrika pada komoditas padi, jagung dan sayuran. Sedangkan untuk komoditas gandum, percobaannya saat ini sedang berlangsung.
”Teknologi terakhir inilah yang akan disebarkan dalam bentuk transfer teknologi ke berbagai negara di seluruh dunia,” imbuhnya.
Saputra mengakui, paten yang dimilikinya adalah bentuk rahmat Tuhan sehingga dirinya tidak pernah menentukan nilai royalti dan good will, setiap negara dipersilahkan membayar seikhlasnya.
”Yang penting bagi kami adalah bagaimana tanah pertanian di seluruh dunia dapat diperbaiki dengan segera. Petani mudah mendapatkan pupuk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, dan dunia tidak perlu lagi mengalami krisis pupuk atau bahkan krisis pangan,” katanya tandas. ()