Pameran komponen dan aksesoris manufaktur furnitur di Indonesia, the International Furniture Manufacturing Components Exhibition (IFMAC) dan Woodworking Machinery Exhibition (WOODMAC) ke-6 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran pada 27-30 September 2017.
Beragam inovasi produk furnitur atau mebel terbaik hadir dalam pameran, termasuk menampilkan mesin-mesin mutakhir, aksesoris dan komponen penting untuk memproduksi furnitur berkualitas tinggi akan dihadirkan sebagai sarana yang paling diminati bagi pelaku industri lokal dan internasional.
Pada tahun ini, IFMAC & WOODMAC digelar pula bersamaan dengan pameran Kitchen + Bathroom Indonesia yang fokus menghadirkan produk dan solusi terkini untuk keperluan rumah dan bangunan. WAKENI berupaya untuk memberikan dampak bisnis yang lebih besar dan pengalaman serba lengkap bagi para pengunjung dan pelaku industri.
Mengingat produksi furnitur dan kerajinan kayu juga memerlukan berbagai perangkat keras, IFMAC & WOODMAC digelar secara bersamaan dengan dua pameran terkait yakni INDOFASTENER dan INDOTOOLS & HARDWARE guna menghadirkan peralatan dan teknologi yang komprehensif untuk keseluruhan produksi furnitur dan nilai produksi. Kolaborasi pameran-pameran tersebut akan memberi energi pada sektor-sektor terkait dengan teknologi terkini sesuai kebutuhan.
Pameran dibuka oleh Zakiyudin, Ditjen Ilmate Kementerian Perindustrian dan dihadiri oleh Ketua Umum Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logan dan Mesin Indonesia (GAMMA) Dadang Asikin, Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, Direktur PT PINDAD Bobby Sumardiat Atmosudirjo, serta Direktur PT Daun Biru Engineering Rudy Andriyana.
Rini Sumardi, Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) selaku penyelenggara pameran, menyampaikan minat terhadap mebel setiap tahun terus meningkat. Antusiasme ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang mencapai 298 perusahaan dari 21 negara di dunia dengan menargetkan 12.000 pengunjung.
"Acara ini digelar guna mendukung upaya yang dilakukan oleh pengusaha lokal yang ingin meningkatkan produktivitas," kata Rini usai pembukaan pameran, Rabu (27/9).
Furnitur saat ini masih menjadi andalan ekspor Indonesia. Data di Kemenperin mencatat, kinerja ekspor industri furnitur Indonesia pada tahun 2016 sebesar 1,6 miliar dolar AS, sedangkan nilai perdagangan furnitur dunia, menurut data Centre for Industrial Studies (CSIL) mencapai 131 miliar dolar AS. Tahun ini nilai ekspor furnitur Tanah Air ditargetkan sebesar 2 miliar dolar AS.(*)