Para Operator Bus Tingkatkan Kualitas Layanan, Tren Penumpang Bus AKAP Meningkat

MIX.co.id - Tren jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) terus bertumbuh. Hal itu berkat infrastruktur yang sudah tersambung oleh pemerintah, dibarengi pembenahan yang dilakukan para operator bus dengan meningkatkan kualitas kendaraan, termasuk semakin banyak tersedianya bus kelas premium. Demikian ditegaskan Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan.

“Secara umum, dari 2021 ke 2022, kenaikan penumpang mencapai 60% di mana 2021 baru pemulihan pasca Covid. Tapi, kalau dari 2019 ke 2022 dan 2023, kenaikan penumpang itu mencapai 35%,” ungkap Sani, sapaan akrab Kurnia Lesani Adnan.
Sementara itu, khusus di muslim liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat terjadi kenaikan jumlah penumpang bus AKAP di sejumlah terminal di Jakarta, baik penumpang yang datang maupun berangkat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta
Syafrin Liputo, seperti dikutip dari Antara, menyebutkan bahwa terjadi kenaikan jumlah penumpang bus AKAP datang 26,04%, dan 5,45% yang berangkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dia juga bersyukur, viral cuitan warganet yang mengaku kehilangan gawainya dalam perjalanan saat menumpang bus Rosalia Indah beberapa waktu lalu tidak berpengaruh pada animo masyarakat menaiki bus AKAP untuk menikmati liburan Nataru. Di kalangan pengusaha bus, Rosalia Indah selama ini dikenal sebagai operator yang paling concern terhadap pelayanan yang profesional.
"Rosalia Indah itu menjadi benchmark untuk layanan. Menjadi contoh kami untuk membangun sumber daya manusia (SDM) seperti Rosalia, karena kita sama-sama tahu bus AKAP yang pertama kali menggunakan pramugari itu Rosalia Indah. Dan menjadi kru di Rosalia Indah itu jenjang rekrutmennya tidak mudah," tandas Sani, yang juga CEO P.O. SAN.

Sementara itu, Direktur Angkutan Jalan, Direktorat Jenderal (Ditjend) Perhubungan Darat (Hubdar), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto, menyampaikan, selaku regulator Kemenhub pada intinya mengatur aspek keselamatan seperti laik jalan dan pemenuhan persyaratan teknis. Sedangkan untuk aspek lainnya seperti layanan keamanan barang, adalah barang yang berada dalam bagasi.

"Nah kalau barang masing-masing yang melekat di badan orang, jadi tanggung jawab masing-masing. Meskipun bukan berarti kru membiarkan barang itu dihilangkan atau dicuri," tutur Suharto.
Ke depan, tambah Suharto, pihaknya berharap operator memasang CCTV dalam bus. "Belum diwajibkan di wilayah antar kota antar provinsi, tapi saya sudah komunikasi dengan teman-teman operator mohon segera memasang CCTV supaya bisa memberikan keamanan para penumpang bus," lanjut Suharto.

Seiring kebutuhan keamanan, sebagian bus AKAP sebenarnya sudah dilengkapi CCTV. PO Rosalia Indah misalnya, juga sudag mulai memasang CCTV pada bus di beberapa jalur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)