“Sebagai bukti keseriusan kami dalam menghadirkan inovasi produk berbahan herbal, saat ini SOHO sedang berusaha untuk menerapkan proses ini ke bahan-bahan dasar lainnya, seperti Echinacea yang merupakah bahan dasar utama produk best-seller kami, Imboost,” imbuh Aswin.
Pada kesempatan yang sama, Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si selaku Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia) memaparkan bahwa temulawak menurut pengalaman empirik bangsa Indonesia yang pengetahuannya diwariskan turun-temurun dari nenek moyang memiliki banyak sekali khasiat kesehatan, seperti dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki nafsu makan, dan memelihara fungsi hati.
Temulawak juga terbukti dapat meningkatkan berat badan pada anak. Sebab, temulawak mampu mempercepat pengosongan lambung, mengoptimalkan kerja enzim pencerenaan, hingga melancarkan proses pencernaan dan penyerapan lemak di usus, yang berujung pada peningkatan nafsu makan. “Dengan tercapainya berat badan normal pada anak, maka kita dapat menurunkan risiko stunting,” yakinnya.
Pada kesempatan talkshow itu, dr. Fanny Fachrucha, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru, menegaskan bahwa temulawak atau curcuma juga dapat berperan sebagai hepatoprotektor pada pasien TBC (Tuberkolosis). “Indonesia kini berada di urutan ke–2 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah,” ungkapnya.
Sama seperti obat-obat lain, obat TBC juga memiliki efek samping, termasuk di antaranya gangguan fungsi hati (Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide). “Dan, pemberian Hepatoprotektor seperti curcumin yang terkandung dalam Curcuma xanthorrhiza dapat dipertimbangkan sebagai terapi pendamping pada pasien TBC. Sebab, kandungan Curcumin dalam temulawak memiliki efek hepatoprotektif untuk membantu memperbaiki fungsi hati serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut," tutup dr. Fanny.