PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) sebagai anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. resmi diperkenalkan pada pertengahan Juli ini. Sebelumnya, KSI dikenal dengan nama PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC). Kini, KSI menjadi induk Subholding dari PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL), PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI), dan PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS).
Sebagai perusahaan dengan bidang usaha utama pengelola kawasan industri, keunggulan utama KSI adalah menyediakan dan mengelola kawasan industri dengan layanan lengkap dan terintegrasi, seperti infrastruktur dan utilitas kawasan yang mencakup pelabuhan, jalan, listrik, air dan gas, maupun fasilitas pendukung lainnya seperti hotel, sarana perumahan, dan lainnya. Keterpaduan dan kelengkapan inilah yang ditawarkan KSI melalui “An Integrated Investment Solution” (solusi investasi terintegrasi) untuk mendukung pengembangan usaha dan menarik para investor.
Dituturkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang meresmikan KSI pada pertengahan Juli ini, “Saya mendukung pembentukan Subholding Sarana Infrastruktur sebagai bagian transformasi Krakatau Steel untuk meningkatkan nilai dan mengoptimalkan kinerja perusahaan. Contohnya seperti potensi pabrik Hot Strip Mill #2 Krakatau Steel yang memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun dan juga unit bisnis lainnya. Subholding ini juga harus dapat memanfaatkan peluang investasi ke Indonesia yang memerlukan dukungan kawasan industri dengan fasilitas terintegrasi dan berstandard internasional.”
Ditambahkan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, subholding sarana Infrastruktur memiliki pondasi yang kuat secara finansial. Empat perusahaan itu memiliki total pendapatan Rp 3,4 triliun dan nilai EBITDA sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2020. “Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel ini diproyeksikan dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp 7,8 triliun pada lima tahun mendatang, Sementara itu, EBITDA subholding sarana infrastruktur diproyeksikan meningkat mencapai Rp 2,2 triliun pada 2025,” patoknya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Sarana Infrastruktur Priyo Budianto berharap dengan sinergi ini pencapaian target yang diproyeksikan dalam kurun waktu lima tahun mendatang bisa tercapai dengan baik sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Menteri BUMN dan juga Direktur Utama Krakatau Steel.
“Pembentukan subholding KSI merupakan tantangan dan menjadi semangat baru bagi kami untuk lebih memberikan kontribusi positif bagi pembangunan industri di Indonesia. Saya yakin semua target yang direncanakan dapat tercapai sesuai arahan dan harapan Bapak Menteri BUMN dan juga Bapak Silmy Karim,” tutup Priyo.