Pelaku Industri Perlu Membuat Sustainability Framework

MIX.co.id - Schneider Electric, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, menggelar Diskusi Media bertajuk “Transisi Energi Bersih Menuju Pembangunan Industri Hijau”, pada hari ini (17/2) secara virtual. Pada kesempatan ini, Schneider Electric mengedukasi tentang perlunya pelaku industri membuat sustainability framework yang holistik dan terukur, serta memilih mitra digital yang tepat dan menjunjung nilai yang sama untuk mendukung transformasi bisnisnya.

Pada diskusi media kali ini, Schneider Electric menghadirkan sejumlah pembicara, seperti Mustaba Ari Suryoko selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Republik Indonesia dan Eka Himawan, Managing Director Xurya Daya Indonesia.

Diungkapkan Mustaba, “Pemerintah telah menyiapkan road map untuk mendorong peningkatan industri serta pembangunan infrastruktur PLTS yang tertuang di dalam RUPTL 2021-2030. Dalam RUPTL tersebut, pemerintah menargetkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan mencapai 51,6 persen.”

Selain itu, lanjutnya, Kementerian ESDM akan mengembangkan secara bertahap PLTS Atap sebesar 3,6 GW hingga 2025. Adapun sektor industri dan bisnis menjadi salah satu segmen konsumen prioritas. “Target penambahan PLTS Atap diharapkan dapat menekan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 4,58 juta ton CO2e pada 2025,” kata Mustaba.

Sementara itu, menurut Eka, salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku industri untuk beralih ke energi bersih, yakni biaya investasi awal yang tinggi. Padahal, penggunaan PLTS Atap bagi pelaku industri memiliki peran penting dalam pengembangan industri hijau. “Untuk itu, kami menyediakan alternatif pembiayaan instalasi PLTS Atap tanpa investasi sebagai bentuk komitmen kami dalam meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan bagi pelaku industri,” ucapnya.

Schneider Electric sendiri telah menunjukkan komitmen sustainability melalui operasionalnya di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan mendigitalisasi operasional seluruh pabriknya menjadi pabrik pintar. Perusahaan juga telah memulai peralihan ke PLTS Atap pada 2020 lalu untuk memenuhi kebutuhan energi di pabriknya di Cikarang.

“Saat ini, PLTS Atap pada pabrik Cikarang dapat menghasilkan 224 Mwh atau setara dengan 21,6% dari total konsumsi pabrik, mengurangi emisi karbon sebesar 164 ton karbon dioksida (TCO2) dan berhasil menghemat biaya energi sebesar 8%,” ungkap Martin Setiawan, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.

Dalam menjalankan komitmen sustainability, diakui Martin, penting untuk memastikan sustainability framework dibuat secara strategis dan terukur. Perusahaan semakin dituntut untuk lebih transparan terhadap dampak bisnisnya terhadap lingkungan, sehingga akurasi data menjadi ujung tombak dalam mengukur keberhasilan dari upaya sustainability. Dan, teknologi digital memungkinkan hal tersebut.

“Schneider Electric global memiliki Sustainability Business Division yang menyediakan serangkaian layanan yang komprehensif dalam pengelolaan energi dan sustainability. Schneider Electric’s Energy & Sustainability Services yang menyediakan layanan konsultasi untuk mengembangkan rencana strategis, dan mengimplementasikan proyek dan program untuk memenuhi tujuan energi, sustainability, dan tujuan iklim perusahaan,” terang Martin.

Sampai saat ini, Sustainability Business Division (SBD) telah memberi saran kepada ribuan perusahaan global tentang cara mengukur, mengelola, dan mengurangi jejak karbon mereka sendiri. SBD telah menjadi penasihat energi terbarukan perusahaan terbesar di dunia, dan telah memberikan konsultasi pada lebih dari 100 transaksi perjanjian pembelian listrik (PPA). Selain mengurangi emisi, pelanggan SBD seperti Whirlpool telah melihat penghematan lebih dari $1 juta dengan mengurangi limbah dan mengadopsi solusi energi terbarukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)