Instagram diprediksi lebih banyak menghasilkan uang dari iklan mobile, dibandingkan dengan Google dan Twitter dalam dua tahun ke depan. Pernyataan tersebut tercermin dari data hasil riset eMarketer yang dilansir MIX dari Business Insider pada Selasa, (28/7), Instagram berpeluang menghasilkan pemasukan sebesar 595 juta dollar AS atau setara Rp 8 triliun di tahun 2015.
Sebelumnya, pada tahun 2013, Instagram telah diakuisisi oleh Facebook. Dalam perjalanannya, Instagram telah mengembangkan jenis iklan yang mampu menyasar langsung target market, termasuk iklan jenis direct response.
Selain itu, adanya ikatan batin dengan Facebook turut mendorong langkah Instagram yang memungkinkan brand – brand untuk membeli iklan di kedua platform tersebut, sehingga memperluas jangkauan iklan di Instagram ke pengguna Facebook juga.
Dengan langkah tersebut, eMarketer memprediksi pendapatan iklan Instagram bakal bisa melampaui Google dan Twitter pada tahun 2017 nanti. “Peluncuran fitur baru dalam beberapa bulan ke depan bisa diartikan bahwa hingga akhir 2015 nanti, Instagram akan memiliki produk iklan baru bagi pengiklan besar atau kecil,” ujar Debra Aho Williamson, Principal Analyst di eMarketer.
Menurut Debra, hingga dua tahun ke depan, prediksi eMarketer menyebutkan bahwa jumlah pendapatan iklan Instagram akan mencapai 2,81 miliar dollar AS, atau setara 10 persen dari pemasukan global Facebook di tahun yang sama.
Dari riset tersebut tergambar betapa Instagram merupakan platform digital di sosial media yang mempunyai kemampuan menyasar target market secara langsung dan media beriklan yang memiliki potensi besar di lihat dari sisi pemasukan. Sebagai gambaran, pendapatan Instagram tahun ini (2015) baru 3,7 persen dari total pendapatan Facebook. Angka itu akan terus tumbuh hingga 7,1 persen, atau senilai 1,48 miliar dollar AS pada tahun 2016. *