Peran Good Doctor dalam Penanggulangan Covid-19 di Indonesia

MIX.co.id - Pada akhir Juni hingga awal Juli 2021, terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang luar biasa. Dalam kondisi seperti itu, Indonesia punya keterbatasan sumber daya, terutama terkait rumah sakit, tempat tidur, dan tenaga kesehatan. Akibatnya, terjadi kepanikan lantaran tidak bisa lagi membedakan pasien mana yang membutuhkan bantuan kritis, dan pasien mana yang bisa dipantau dari rumah. Demikian diungkapkan dr. Ega Bonar Bastari, Medical Manager Good Doctor Technology Indonesia, dalam webinar “Tren Program Asuransi Kesehatan: Isolasi Mandiri dan Layanan Telemedicine”, yang digelar pada Desember ini.

Guna mengatasi kejadian itu, lanjutnya, Kementerian Kesehatan menghimpun layanan telemedicine, termasuk Good Doctor, apotek (pada saat itu Kimia Farma) dan layanan pengantaran untuk bersatu mendukung pemerintah dalam menyediakan layanan isolasi mandiri. Uji coba program dimulai 6 Juli dan 7 Juli menjadi starting point-nya.

"Sejak saat itu, setiap hari sekitar 3.000 orang berkonsultasi ke 11 layanan telemedicine di Indonesia, padahal kasusnya mencapai 20.000 per hari, karena layanan ini hanya dibuka di wilayah Jawa dan Bali; dan sempat melayani sampai 5.000 kasus per hari," terang dr. Ega.

Alur program ini sederhana, tetapi melibatkan banyak pemangku kepentingan. “Ada pusat yang mengendalikan data hasil PCR. Apabila hasil PCR seseorang (+), orang itu akan langsung di-WA yang menyatakan Anda (+) COVID dan bisa melakukan telekonsultasi. Tujuannya, untuk menahan laju orang ke RS karena RS sudah penuh sekali.

Setelah berhasil memulai konsultasi melalui telemedicine, dokter menanyakan adakah gejala-gejala yang membutuhkan perawatan khusus, sehingga harus dirawat di RS. "Dari jawaban itu akan ditentukan bahwa pasien itu perlu atau tidak, pergi ke rumah sakit. Jika tidak perlu, maka ia akan diisolasi sendiri dan kemudian akan dirawat sesuai dengan kategorinya. Obat-obatan yang sesuai juga diresepkan dan dikirim ke rumah pasien,” cerita dr. Ega.

Program pemerintah ini memberikan bukti nyata bahwa telemedicine berhasil dikelola. Terbukti, keberhasilan telemedicine untuk penyakit-penyakit common illness mencapai 93—98%.

Sementara itu, guna mencapai tujuan satu dokter untuk setiap keluarga di Indonesia dan Asia Tenggara, Good Doctor (GD) mengembangkan ekosistem kesehatan yang holistik. Ekosistem itu terdiri dari pharmacies, payors, providers, dan patients. Di antaranya, telemedicine telah terintegrasi dengan Good Doctor dengan Great Eastern Life Indonesia.

“Di platform Good Doctor dan GrabHealth terlihat perubahan user behavior yang signifikan, baik dari sisi konsultasi dokter secara daring maupun pembelian obat dan produk kesehatan. Hal ini terjadi tidak hanya di kota-kota besar, tetapi di seluruh provinsi. Pertumbuhan transaksi hanya dari apotek independen di Good Doctor lebih dari 300% dalam satu tahun terakhir, yaitu periode Januari—Oktober 2020 hingga Januari—Oktober 2021. Ini menunjukkan bahwa animo masyarakat Indonesia sudah lebih mengarah ke kanal digital,” terang Danu Wicaksana, Managing Director of Good Doctor Technology Indonesia dalam talk show Danone Indonesia Pharmacy Growth Academy baru-baru ini.

Perubahan perilaku ini awalnya memang disebabkan pandemi COVID-19 yang membuat orang khawatir ke luar rumah. Namun, karena sudah merasa nyaman dengan online perilaku ini dapat berkelanjutan di era pasca pandemi. Menurut Danu, selain perubahan user behavior, harus ada pula shifting behavior dari regulator dan principal-principal partners, termasuk Danone yang sangat inovatif. Perusahaan-perusahaan global seperti Danone menggunakan kanal-kanal digital seperti Good Doctor maupun Grab Health untuk melayani pelanggan dengan lebih baik. Mereka menggunakan kanal-kanal digital untuk memberikan edukasi dan memperkenalkan produk baru sehingga pelanggan-pelanggan melakukan adaptasi

Pandemi membuat orang-orang lebih aman dan nyaman untuk memesan produk-produk kesehatan secara online, karena mengurangi interaksi serta waktu bepergian. Hal inilah yang membuat regulator, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, dan beberapa institusi lain memberikan semacam toleransi untuk platform digital seperti Good Doctor untuk memberikan prescription digital sehingga orang-orang Indonesia yang membutuhkan obat atau produk kesehatan yang membutuhkan resep bisa memperoleh resepnya di Good Doctor secara elektronik dan mendapatkan produknya hanya dengan menunggu di rumah. "Pengemudi kami dari Grab Express akan mengantarnya," jelas Danu.

Satu hal yang patut disyukuri dari pandemi COVID-19 adalah peningkatan akselerasi teknologi digital di hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Dalam bidang kesehatan, ada tiga masalah utama, yaitu akses, biaya, dan kualitas layanan. Ketiga masalah ini dapat diatasi dengan teknologi digital.

Dalam webinar “Mengoptimalkan Teknologi Digital untuk Mendukung Pelayanan kepada Lansia” pada pertengahan November ini, dr. Adhiatma Gunawan, Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia (GDTI), menuturkan, “Implementasi teknologi digital bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan problem tersebut. Teknologi digital dapat membantu setiap orang dari Sabang sampai Merauke untuk memperoleh akses. Teknologi digital juga membuat biaya jauh lebih efisien, tentunya tanpa mengurangi kualitas layanan yang diberikan.”

Literasi digital pada kelompok lansia memang lebih rendah daripada generasi milenial bahkan anak-anak muda zaman sekarang. Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan Good Doctor tetap memberikan layanan kesehatan kepada lansia. “Kami menyediakan konsultasi mewakili keluarga yang ada atau consult on behalf. Jadi, sekalipun lansia tidak mampu menggunakan digital platform secara langsung, care giver ataupun anggota keluarga bisa membantu. Mitra-mitra dokter kami akan melayani dengan sepenuh hati, akan memberikan sesuai dengan yang dibutuhkan; baik layanan konsultasi online maupun jika lansia membutuhkan resep dan produk-produk kesehatan," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)