Berkembangnya jurnalisme berbasis digital (online) ternyata mampu merubah pola pikir wartawan dan tingkat konsumsi masyarakat terkait berita. Hal inilah yang menjadi kepedulian Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) untuk meningkatkan kualitas wartawan dengan mengadakan pelatihan jurnalistik yang bertempat di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, pada Rabu (18/12/2013).
Nezar Patria, Anggota Dewan Pers: "“Di Indonesia perkembangan jurnalisme online sangat masif, ini didukung juga oleh perkembangan konsumen yang memanfaatkan digital untuk pencarian informasi.”
Dikatakan DR. Felix Jebarus, Ketua Bidang Komunikasi Perhumas, “Dalam perspektif umum, semua bisa menjadi wartawan atau seorang humas. Maka melalui pelatihan ini kami ingin membangun kualitas wartawan yang baik melalui pelatihan jurnalistik seperti yang diadakan Perhumas.”
Nezar Patria, Anggota Dewan Pers yang menjadi salah satu pembicara utama mengatakan, perkembangan media di Indonesia sebetulnya turut membawa permasalahan baru dalam dunia jurnalistik, terutama terkait kualitas karya jurnalistik-nya. “Di Indonesia perkembangan jurnalisme online sangat masif, ini didukung juga oleh perkembangan konsumen yang memanfaatkan digital untuk pencarian informasi,” terangnya.
Berdasarkan riset Nielsen tergambar bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai 63 juta orang pada tahun 2012. Nezar juga menyebut 60 persen diantaranya berada pada usia 12-35 tahun, yang artinya potensial. Hal ini juga berkaitan dengan jumlah pembaca yang mencari berita di media online, yang meningkat menjadi 57 persen pada tahun 2012, dibandingkan pada tahun 2008 hanya 48 persen.
Namun, lanjut Nezar, kualitas kini jadi taruhannya. “Persaingan antara perusahaan media yang hanya mengejar traffic atau kecepatan dalam menayangkan berita berbanding terbalik dengan kualitas,” kata Nezar.
Karena itu, Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) yang didaulat menjadi keynote speaker menyebutkan, pelatihan seperti ini sangat penting dan perlu untuk secara konsisten dilakukan. “Para wartawan perlu untuk terus melatih diri, selain itu juga menguasai bahan, narasumber, dan materi berita agar pemberitaan utuh,” katanya.
Lanjut Difi, “Di BI kami selalu mengedukasi wartawan mengenai istilah perbankan, pengetahuan umum, bahkan berbagai pelatihan kerap dilakukan. Ini penting agar wartawan (baik cetak maupun online) pun menguasai bahan dan bisa menginformasikan berita dengan benar,” tutur Difi saat ditemui di acara yang sama.