Pada kesempatan itu, ERIA juga memperkenalkan sejumlah pusat kerja utama (centres) yang mencerminkan arah fokus kebijakan ERIA ke depan.
Pusat kerja ini meliputi ERIA School of Government, yang merupakan wadah pengembangan kepemimpinan dan pemahaman kebijakan publik; Asia Zero Emission Center (AZEC), yang bertujuan mendorong penerapan energi bersih dan praktik ramah lingkungan di kawasan.
Kemudian, ERIA Digital Innovation and Sustainable Centre (E-DISC), yang berperan dalam mempercepat transformasi digital sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif; serta Regional Knowledge Centre for Marine Plastic Debris (RKC-MPD), yang berkontribusi terhadap upaya negara-negara ASEAN+3 dalam mengurangi sampah plastik di laut dan meningkatkan praktek daur ulang.
Lebih dari sekadar seremoni, EAMC dan Media Welcome Day mencerminkan komitmen jangka panjang ERIA untuk memperkuat jurnalisme kawasan, mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan, serta mendukung integrasi kawasan yang lebih inklusif.
Seperti diketahui, ERIA adalah organisasi internasional yang dibentuk berdasarkan kesepakatan 16 kepala negara yang hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-3 di Singapura pada November 2007 dan resmi berdiri pada 3 Juni 2008.
Diakui sebagai salah satu wadah pemikir (think tank) terkemuka di Asia Tenggara dan Pasifik, ERIA terus memberikan wawasan yang berkontribusi terhadap perumusan kebijakan demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. ()