PINTU Hadir di Coinfest Asia

MIX.co.id - Platform jual beli dan investasi aset crypto PINTU resmi mensponsori Coinfest Asia, festival crypto terbesar di Indonesia. Kali ini, PINTU tercatat sebagai Platinum Sponsor di ajang Coinfest Asia.

Coinfest Asia telah selesai digelar pada 25-26 Agustus 2022 di Café Del Mar, Bali. Coinfest Asia dihadiri oleh 1.400 partisipan, yang terdiri dari penggiat, pelaku industri, pemerintah, hingga media dari berbagai negara di dunia.

Pada acara pembukaan Coinfest Asia, Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo hadir sebagai pembicara dengan mengupas isu “Is Indonesia the Crypto Sleeping Giant in Asia?”

“Sesuai tema yang diangkat, Indonesia dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia menjadi sangat menarik untuk perkembangan crypto. Salah satunya jika berbicara tentang regulasi, Indonesia terdepan dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti adanya larangan aktivitas crypto di Cina, hingga penerapan pajak yang tinggi di India. Sinergitas dari pelaku usaha dan inisiatif dari Bappebti terjalin sangat baik sehingga pertumbuhan crypto yang sangat pesat dapat diimbangi dengan perlindungan yang komprehensif bagi investor," papar Jeth.

Pada kesempatan yang sama, Tirta Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang membuat regulasi terkait dengan transaksi aset crypto seperti regulasi, pajak, anti-money laundry, travel rule, cbdc, hingga nantinya mengenai stablecoin.

"Pemerintah juga sudah mengatur secara baik ekosistem perdagangan crypto, kliring, kustodian, dan sebentar lagi pembentukan bursa crypto. Seluruh aturan tersebut tujuannya untuk melindungi konsumen. Kami terus melengkapi, mengevaluasi, dan menambahkan berbagai syarat untuk melindungi konsumen,” ujar Tirta.

Saat ini, adopsi crypto di Indonesia tercatat semakin masif. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Crypto Adoption Agustus 2022 yang melakukan survei kepada 217.947 orang di 26 negara, terungkap bahwa kepemilikan aset crypto orang Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase tingkat kepemilikan di Indonesia mencapai 16 persen atau lebih tinggi dari rata-rata global 15 persen.

Yos Ginting, Ketua Kadin, terus memantau perkembangan investasi crypto. "Penting kita pahami, crypto hanya salah satu pemanfaatan teknologi blockchain yang kebetulan menjadi fokus perhatian semua orang, karena nilai transaksinya besar dan partisipasi ekosistem didominasi oleh investasi karena ada opportunity untuk mendapatkan keuntungan. Padahal pemanfaatan teknologi blockchain itu sangat luas sekali dan Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan teknologi blockchain. Saya optimistis dengan perkembangan teknologi blockchain di Indonesia, salah satunya respons yang sangat positif pada gelaran acara Coinfest Asia ini," yakinnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)