MIX.co.id – Di tengah meningkatnya tantangan polusi plastik dan kemiskinan, muncul suatu harapan dan transformasi. Bayangkan jika 100 juta kilogram plastik daur ulang –setara dengan 5 miliar botol plastik berukuran 500ml – dapat dicegah agar tidak mencemari lingkungan.
“Ini bukan hanya mimpi. Ini adalah pencapaian luar biasa dari komunitas daur ulang kami yang mengumpulkan setiap plastik dengan tangan mereka sendiri, sekaligus membuka jalan bagi mereka sendiri untuk keluar dari kemiskinan,” ujar David Katz, Pendiri dan Ketua Plastic Bank.
Hadir sebagai pembicara di acara “Sustainable Brands Madrid” yang digelar pada Senin (23/10), Katz menyerukan tentang perubahan radikal dari bisnis.
“Keberlanjutan saja sudah tidak cukup lagi. Yang kita butuhkan saat ini adalah regenerasi, sebuah perubahan radikal dari bisnis dalam menjalankan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan dan sosial,” tegasnya.
Katz meyakini bahwa bisnis memegang kunci untuk memulihkan planet Bumi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.
Plastic Bank memiliki visi untuk menciptakan dunia tanpa sampah. Sejak awal, gerakan Social Recycling yang dilakukan oleh Plastic Bank telah menyebar dengan cepat, menyulut semangat lebih dari 550 komunitas daur ulang di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika.
Di Indonesia, Plastic Bank memiliki lebih dari 270 collection centers yang tersebar di 10 provinsi dan telah berkontribusi sebanyak 50 persen dari pengumpulan 100 juta kilogram plastik tersebut.
Dari 40.000 lebih anggota komunitas, 35 persen berasal dari wilayah pesisir di Indonesia yang tidak hanya membersihkan lingkungan mereka tetapi juga mengatasi kemiskinan dengan menukar plastik daur ulang.
Komunitas pengumpul plastik menggunakan plastik daur ulang sebagai mata uang untuk mendapatkan penghasilan dan berbagai manfaat sosial lainnya.
Transaksi plastik dicatat di platform Plastic Bank yang berbasis blockchain sehingga menciptakan sistem pengumpulan plastik yang terlacak dari hulu ke hilir, mendistribusikan insentif finansial bagi anggota komunitas, dan memverifikasi laporan bagi mitra bisnis.
Sementara material plastik yang terkumpul didaur ulang menjadi bahan baku Social Plastic® untuk digunakan kembali dalam produk dan kemasan, sehingga memberikan kehidupan baru bagi plastik lama.
“Pencapaian ini bukan hanya tentang plastik daur ulang; tapi juga tentang suatu pencapaian yang dapat diraih oleh umat manusia jika dipersatukan oleh tujuan yang sama,” paparnya.
“Kami mengundang masyarakat di seluruh dunia untuk bergabung bersama kami untuk mengubah planet kita, menciptakan dunia dimana kegiatan ekonomi turut memberdayakan masyarakat untuk meregenerasi sumber daya, melestarikan lingkungan, dan membuka jalan bagi komunitas daur ulang agar dapat keluar dari cengkeraman kemiskinan,” kata David Katz tandas. (Ihsan Sulaiman)