Penetrasi mesin cuci di Indonesia memang belum sebesar TV maupun lemari es. Jika penetrasi TV sudah mencapai 80-90% dan penetrasi lemaris es telah menyentuh 60%, maka penetrasi mesin cuci masih di kisaran 20-30%.
Meski demikian, kini tengah terjadi pergeseran preferensi di segmen kelas bawah, yakni dari mencuci manual (dengan tangan), menjadi mencuci dengan mesin cuci dua tabung. Sementara itu, di kelas menengah, pergeseran preferensi terjadi dari mesin cuci dua tabung menuju top loading berkapasitas besar.
Fenomena perubahan preferensi konsumen seperti itu pun dicermati oleh PT SHARP Electronics Indonesia. Untuk itu, SHARP meluncurkan mesin cuci top loading terbarunya, SHARP Megamouth Series. Diluncurkan pada akhir Februari 2016, Product Manager PT SHARP Electronics Indonesia Primadani Ferdiansyah menjelaskan bahwa SHARP Megamouth dilengkapi empat added value.
Keempat added value itu adalah desain bukaan pintu yang ekstra lebar membuat konsumen akan semakin mudah untuk memasukkan dan mengeluarkan pakaian yang berjumlah banyak maupun berukuran besar; teknologi Dual Pulsator yang membuat pakaian lebih bersih; teknologi Hole-less Tub yang membuat hemat air; dan wadah 3 in 1 (detergen bubuk, detergen cair atau pemutih, serta pewangi pakaian) yang membuat pakaian harum maksimal.
“Mesin cuci top loading Megamouth Series hadir dengan kapasitas 8 Kg hingga 11 Kg. Harganya dibandrol mulai dari Rp 2,8 juta hingga Rp 4,1 juta. Kami berharap dalam satu semester (enam bulan), mesin cuci baru ini akan terjual sebanyak 27 ribu unit. Dengan kehadiran varian baru ini, kami juga menargetkan perolehan market share 20% di pasar mesin cuci top loading,” patok Prima.
