Ketika kita berbicara tentang loyalitas konsumen, semuanya tergantung kebiasaan mereka yang berkembang dari hari ke hari. Jagalah kedekatan dengan konsumen Anda, pahami tantangan bisnis, tantangan merek, dan tantangan konsumen. Kemudian gali terus tentang insight lokal!!
Begitu closing statement dari Maithreyi Jagannatha, General Manager, Consumer Health Care, P&G Indonesia dalam forum Modern Marketing Talk - Architecting Business Impact di Jakarta pekan lalu.
Maithreyi Jagannathan bergabung dengan Procter & Gamble selama lebih dari 18 tahun dan dalam 10 bulan terakhir berada di Jakarta. Saat ini ia memimpin bisnis Healthcare dan memegang merek-merek seperti Vicks yang merupakan merek untuk kategori cough-and-cold; Neurobion (suplemen vitamin B); Sangobion (suplemen zat besi), dan beberapa merek vitamin lainnya. Selain itu,ia juga bekerjasama dengan tim Brand di P&G menangani beberapa merek lainnya.
Belasan tahun mempelajari inovasi yang berorientasi pada konsumen, Maithreyi berkesimpulan, pemahaham (insight) local yang kuat dan relevan dengan pasar setempat merupakan salah satu kunci brand awareness dan brand engagement. Ikuti pandangan-pandangannya yang jernih berikut ini.
Dalam lanskap konsumen yang sangat dinamis dan berubah-ubah, hal yang paling penting adalah bagaimana efektivitas brand sebagai penyedia produk/layanan yang diperlukan konsumen. Di P&G, apakah Anda memiliki studi kasus ataupun contoh bagaimana P&G telah secara efektif dan menjadi game-changer terkait hal ini?
P&G selalu fokus pada inovasi dan berorientasi pada konsumen sehingga semuanya selalu dimulai dari kebutuhan konsumen. Apa tantangannya? Apa hambatan saat konsumen melakukan uji coba atau adakah kebutuhan yang belum terpenuhi? Dari hal tersebut, kami dapat mengidentifikasi kreator, lalu memilih platform-nya. Terkait platform, tentu saja akan sangat tergantung pada siapa konsumennya, siapa target audiensnya, apa kebiasaannya.
Salah satu studi kasus yang cukup sukses kami kerjakan adalah Head & Shoulders edisi Mobile Legend. Kami melakukan iklan media luar ruang (Out-of-Home Advertisement/OOH) di Sarinah Mall Jakarta, yang pengunjungnya didominasi target audiens kami kelompok Gen Z. Oleh karena itu kami harus membuat sesuatu yang sangat relevan dan memastikan terciptanya talkability, yang juga dapat menggerakkan atensi konsumen dari offline ke online.
Contoh kampanye efektif lainnya yang saya tangani di bidang healthcare adalah Sangobion dan Neurobion. Kami melakukan banyak eksekusi omni-channel dan iklan media luar ruang, seperti di klinik dokter atau di rumah sakit. Tujuannya adalah untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran akan penyakit dan gejalanya. Setelah itu, kami memastikan bahwa konsumen pergi ke dokter dan mendapat rekomendasi produk. Jadi, pada saat proses uji coba, kami memperhatikan apa yang menjadi hambatan konsumen, yang kemudian kami jadikan insight untuk menentukan platform yang tepat.
Efektivitas di segmen produk kesehatan tentu saja benar-benar tentang membangun kepercayaan konsumen dengan merek-merek ini, bukan?
Ya, tentu saja, kepercayaan, dan juga secara umum loyalitas yang cukup tinggi untuk kategori kesehatan. Membangun kepercayaan adalah hal sangat penting, dan kepercayaan datang dari penyedia layanan kesehatan serta pakar/ahli, seperti dokter, apoteker, pemilik apotek, dan lain-lain. Demikian cara kami fokus membangun kepercayaan dengan konsumen.
Bisakah Anda share contoh eksekusi kreatif yang menonjol...