Program PerpuSeru Jangkau 14 Juta Penerima Manfaat

Lima tahun menggelar program “PerpuSeru” (Perpustakaan Seru), Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) berhasil menjangkau 104 Perpustakaan Kabupaten dan 1000 lebih Perpustakaan Desa di 18 provinsi di Indonesia. Hasilnya, program tersebut sukses menjangkau 14 juta masyarakat penerima manfaat, berupa kemudahan mengakses layanan perpustakaan serta berdampak pada kemandirian sosial ekonomi pada masyarakat.

Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia, menjelaskan bahwa melalui program PerpuSeru, CCFI membantu sekaligus memberikan pendampingan pada perpustakaan kabupaten dan desa. Artinya, selain sebagai tempat mencari bacaan dan informasi, melalui program PerpuSeru, fungsi perpustakaan ditransformasi menjadi wadah masyarakat untuk meningkatkan kapasitas, berinovasi, dan berkreasi.

Salah satu warga yang telah merasakan manfaat dari program PerpuSeru adalah Anjar Priyanto, petani muda dari Desa Kelor Kabupaten Gunung Kidul. Ia bersama temannya mampu membudidayakan terong dan cabai merah.

“Awalnya, saya ke perpustakaan untuk mencari pengetahuan tentang budidaya cabai merah dan terong. Ternyata, setelah mengikuti buku tersebut sebagai panduan saya bertani, mampu berdampak pada peningkatan hasil panen,” ceritanya.

Keberhasilan itu, mendorong Anjar untuk mengajak pemuda lainnya untuk bergabung dalam komunitas “Pemuda Tani”. Saat ini, diakunya, komunitas tersebut sudah beranggotakan 25 orang. Ia pun kini mampu menjadi agen perubahan di program PerpuSeru.

Dituturkan Titie, “Melalui layanan perpustakaan, kami ingin mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus mengembangkan diri melalui beragam program pelatihan di perpustakaan. Program pelatihan dan pendampingan yang kami lakukan juga diharapkan dapat membuat masyarakat mampu membangun usaha baru.”

Hasilnya? Dijawab Titie, melalui program “PepuSeru”, berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berhasil tercipta. Guna membantu para UMKM tersebut dalam memasarkan produknya, CCFI menggelar aktivasi merek bertajuk “Festival Lapak PerpuSeru”. Aktivasi tersebut sudah digelar pada Juli 2018 lalu di Mal Ambarukmo, Yogyakarta. Tak kurang dari 104 UMKM atau lapak yang berasal dari perpustakaan kabupaten ikut berpartisipasi.

“Melalui Festival Lapak PerpuSeru, kami ingin membantu mereka dalam memasarkan produk. Sebab, salah satu tantangan yang kerapkali dihadapi oleh UMKM seperti mereka adalah akses pemasaran. Selain itu, aktivasi ini diharapkan juga dapat menginspriasi para pengunjung untuk dapat melakukan langkah yang sama seperti mereka,” papar Titie.

Selanjutnya, memanfaatkan momentum Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada 14 September, CCFI kembali menggelar Festival Lapak PerpuSeru jilid dua pada hari ini (28/9) di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. Langkah tersebut sebagai wujud konsistensi CCFI dalam menyebarkan inspirasi literasi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Festival Lapak PerpuSeru yang kedua kali ini menghadirkan 44 karya dan kisah sukses lintas daerah dan generasi, namun memiliki satu kesamaan yakni semangat maju bersama perpustakaan. Ke-44 tersebut adalah Best of The Best dari 104 karya terbaik yang tampil di Festival Lapak PerpuSeru di Yogyakarta. Para peserta Festival Lapak PerpuSeru ini merupakan bukti nyata bahwa mereka berhasil secara sosial dan ekonomi bersama perpustakaan,” ucap Titie.

Melihat keberhasilan PerpuSeru dalam memberikan dampak pembangunan kesejahteraan khususnya masyarakat pedesaan, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) yang didukung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pada tahun 2019 akan mereplikasi program PerpuSeru untuk menjadi salah satu strategi pengentasan kemiskinan melalui pemanfaatan perpustakaan untuk membangun kesejahteraan masyarakat, dalam kegiatan Prioritas Nasional.

Ada tiga objektif yang ditetap pada program tersebut. Pertama, pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar, melalui Program Prioritas. Kedua, pemerataan layanan pendidikan berkualitas, dengan Kegiatan Prioritas. Ketiga, penguatan literasi untuk kesejahteraan dengan target 300 Perpustakaan Kabupaten.

Sementara itu, PerpuSeru juga menggelar penggalangan donasi untuk membantu pembangunan kembali perpustakaan di Lombok yang sudah rusak akibat gempa. Penggalangan dana tersebut dilakukan melalui kitabisa.com dan acara di Festival Lapak PerpuSeru.

“Hari ini Coca-Cola Foundation Indonesia turut menyumbangkan bantuan senilai Rp 100 juta ke perpustakaan di Lombok, dengan harapan turut membantu renovasi dan pembangunan perpustakaan. Harapan kami melalui acara Festival Lapak PerpuSeru dan kitabisa.com/perpuseru, semakin banyak yang bersama-sama ingin membantu membangun kembali perpustakaan di Lombok,” harap Titie.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)