"Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol," kata Bayu.
Menurut Bayu, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu 2 tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025. Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan.
“Akses tol langsung ini terkoneksi dengan jalan boulevard kawasan hunian yang memiliki empat lajur dengan lebar (ROW) lebih dari 30 meter. Titik pertemuannya dekat pengembangan sisi utara Paramount Petals yang akan terkoneksi dengan jalan utama Paramount Petals bagian Selatan,” timpal Henry Napitupulu.
Saat ini dari Jakarta dan Merak menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh. Pintu tol baru ini akan memecah kepadatan di Jalan Raya Pantura/Jalan Raya Serang - Jalan Raya Curug, dan di sekitar pintu masuk tol Bitung di KM 26, karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City.
Adanya pintu tol baru di KM 25,5 itu akan mempercepat waktu 3-5 menit dari Paramount Petals ke gerbang masuk tol Bitung.
Henry menambahkan, dalam beberapa tahun mendatang kawasan Paramount Petals akan semakin berkembang, diminati dan menjadi kawasan masa depan. Paramount Land secara paralel juga akan menggenjot pembangunan infrastruktur lain di kawasan Paramount Petals dan peluncuran produk-produk baru.
“Kehadiran akses langsung tol tersebut pasti akan langsung meningkatkan value properti di Paramount Petals. Sehingga tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk memiliki properti di kawasan tersebut. Jika akses tol sudah jadi, harga pasti akan naik,” tuturnya.
Sejak diluncurkan pada 2021, Paramount Petals telah berhasil menjual sekitar 1.280 unit rumah di mana lebih dari 700 unit sudah diserahterimakan dan sekitar 250 unit telah dihuni.
Fasilitas yang akan dibangun di dalam kawasan yang mengusung konsep smart city ini mencakup area komersial, mal, hotel, hospital, sekolah, community club, pasar modern, dan lain-lain. Dalam waktu dekat produk komersial akan mulai diluncurkan pada kuartal IV-2024.
Sementara pembicara Yayat Supriatna menegaskan bahwa koridor barat adalah real Jakarta masa depan. “New greater Jakarta adanya di poros barat. Jakarta harga rumahnya sudah mahal dan biaya hidup tinggi. Masyarakat akan mencari quality of life, nyaman, aman, udara bersih, lingkungannya bagus dan diversity-nya banyak,” tegasnya.
Kemudahan dalam mengakses kawasan menjadi kata kunci pertumbuhan kawasan. Koridor barat Jakarta sekarang sudah tersambung dengan koridor timur, di mana kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang hampir sama yaitu industri.
“Bedanya koridor barat lebih unggul karena poros barat memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan pengembang besar berskala kota lebih banyak dan sudah terbangun kawasannya dengan desain lebih baik," jelasnya.
Dalam konteks investasi, koridor barat dinilai Yayat memiliki berbagai keunggulan. Di samping harga rumahnya relatif cepat berkembang, masyarakat fixed income-nya juga besar. Koridor barat, khususnya lokasi Paramount Petals, berada diantara Proyek Strategis Nasional (PSN)-BSD dan PSN-PIK2.
"Kekuatan terbesar buat kawasan yang berada dalam jaringan PSN itu adalah izin akan lebih mudah. Pajak-pajaknya banyak dapat insentif serta barang impor tidak dibatasi. Sehingga kekuatannya nanti adalah kecepatan dalam pengembangan kawasan," tandas Yayat Supriatna. ()