Raih Kinerja Positif di 2021, Begini Strategi Kolaborasi AdaKami

MIX.co.id - Perusahaan financial technology (fintech) lending, AdaKami, kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendorong tercapainya inklusi finansial bagi masyarakat Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Antara lain, sepanjang 2021, AdaKami telah berkolaborasi dengan JD.ID, Bank Jago dengan total nilai kerja sama Rp 100 miliar, mendukung klub sepak bola Bali United, serta menggandeng Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk melakukan sosialisasi fintech lending.

Sejatinya, strategi kolaborasi tersebut sejalan dengan tema besar Konferensi G20, “Recover Together, Recover Stronger”. Tema tersebut dihadirkan demi merefleksikan semangat dunia agar bersama-sama bangkit dari penurunan ekonomi, akibat pandemi Covid-19. Mengingat, kondisi ekonomi Indonesia juga mengalami kerugian Rp 1,35 triliun akibat Covid-19 hingga pertengahan tahun 2021 lalu, dan terkontraksi pertumbuhan ekonominya sebesar 2,07%. Pada tahun 2022 ini, diharapkan dapat tumbuh sebesar 5,22%.

“Upaya Indonesia untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 memerlukan dukungan semua pihak. Kami percaya bahwa satu-satunya jalan untuk mendorong laju perekonomian adalah melalui kolaborasi multipihak dan inovasi teknologi yang mendorong kemudahan akses layanan kepada lebih banyak orang hingga tercapai inklusi finansial,” papar CEO AdaKami Bernardino M. Vega, yang akrab disapa Dino, pada Media Gathering AdaKami yang digelar pertengahan Januari ini (13/1), di Jakarta.

Konsistensi kolaborasi yang dilakukan AdaKami, diakui Dino, membuahkan kinerja yang positif. Pada sepanjang 2021, AdaKami telah menyalurkan total dana pinjaman sebesar Rp 6,8 triliun. Sementara itu, sejak Januari 2019 hingga Desember 2021, AdaKami telah menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp 9,2 triliun kepada lebih dari 10,8 juta peminjam terdaftar dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Ke depannya, AdaKami berencana untuk terus menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan kemudahan akses finansial di Indonesia. Hal ini penting, mengingat masih ada lebih dari sekitar 181 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori unbanked. Dengan demikian, diperlukan kolaborasi antar berbagai institusi finansial untuk dapat melayani lebih banyak masyarakat yang termasuk dalam kategori unbanked ini,” harapnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia memiliki credit gap sebesar Rp 1,65 triliun per tahun. Untuk dapat mendorong pergerakan dan perkembangan ekonomi dengan lebih optimal, maka diperlukan upaya dari banyak pihak untuk menutup credit gap ini.

Pada kegiatan AFPI Fintech Lending Summit 2021 – Outlook 2022 Desember lalu, AFPI menyatakan bahwa secara kolektif perusahaan fintech lending di Indonesia sendiri baru dapat berkontribusi untuk menutup 9% dari total credit gap yang dibutuhkan Indonesia. Artinya, masih ada ruang yang besar bagi fintech lending untuk membantu menutup credit gap ini.

“Kami menyadari bahwa guna mendorong pergerakan dan pemulihan ekonomi nasional, credit gap ini sangat perlu dijembatani. Di sinilah AdaKami ingin berkontribusi,” jelas Dino.

Ditambahkan Business Development Manager AdaKami Jonathan Krissantosa, guna melanjutkan komitmen untuk memperbaiki tingkat literasi keuangan para peminjam, pada tahun 2022 ini, AdaKami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah program edukasi dan literasi keuangan. “Dengan membantu peminjam memahami hak dan tanggung jawab mereka, maka kami bisa membantu mereka memiliki pengelolaan keuangan yang sehat. Oleh karena itu, AdaKami menyambut baik berbagai peluang kolaborasi guna mewujudkan akses keuangan dan ekonomi yang lebih inklusif,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)