MIX.co.id - Rebranding dengan merejuvinasi atau meremajakan merek menjadi salah satu strategi yang banyak dipilih merek-merek legendaris. Strategi ini pula yang dipilih ALGA, pelopor merek kasur pertama di Indonesia yang telah hadir sejak tahun 1976.
Pada 2021 lalu, ALGA memutuskan untuk melakukan rebranding, dengan meremajakan logo, menghadirkan konsep baru pada gerai atau showroom-nya, hingga kembali massif melakukan kampanye komunikasi.
Dituturkan Teguh Budiman, Presiden Direktur ALGA Mattress, pada hari ini (17/1), saat Soft Opening ALGA Sleep Store, dalam rangkaian rebranding, awal tahun ini, ALGA membuka ALGA Sleep Store, yang berlokasi di lantai Mezzanine gedung Atria @Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 33A, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Pada gerai baru ini, kami memperkenalkan konsep Experience Showroom pertama di Indonesia. Melalui konsep tersebut, konsumen dapat mencoba langsung ALGA Mattress. Konsumen akan disuguhkan pengalaman yang berbeda dalam membeli mattress yang tidak didapatkan di tempat lain,” ucapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, added value yang ditawarkan ALGA Sleep Store adalah adanya Sleep Consultant yang sangat handal dan terlatih. “Mereka bukan hanya handal dari sisi penjualan, tetapi juga handal dalam melayani konsumen. Dalam hal ini, mereka dapat memberikan solusi kepada konsumen untuk dapat menemukan mattress yang cocok sesuai kebutuhan mereka,” akunya.
Di ALGA Sleep Store, lanjutnya, ALGA juga memenuhi lima pengalaman, yaitu See, Touch, Feel, Smell, and Taste. “Rencananya, gerai pertama kami yang ada di Pinangsia, juga akan diremajakan dan disegarakan dengan menggunakan konsep ini. Ke depan, kami juga akan ekspansi dengan membuka lebih banyak lagi gerai atau showroom ALGA Sleep Store,” patok Teguh.
Langkah rebranding lainnya yang dilakukan ALGA adalah dengan kembali aktif melakukan kampanye komunikasi. Diungkapkan Richard R. Pondaag, Brand Manager ALGA Mattress, salah satu objektif ALGA kembali aktif melakukan kampanye adalah untuk mereminder konsumen akan merek ALGA.
“Meskipun brand presence ALGA masih kuat, terutama di segmen orangtua, kami tetap harus melakukan kampanye komunikasi. Oleh karena itu, kami juga memutuskan untuk memperluas marekt dengan menyasar pasar yang lebih muda. Salah satu upaya kami untuk menyasar segmen yang lebih muda adalah dengan menghadirkan lini produk Kids,” ucap Richard, yang menyebutkan dalam waktu dekat ALGA akan segera meluncurkan logo barunya.
Menurut Richard, seiring dengan rebranding, ALGA juga mempertahankan kualitas produknya dengan menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi dari Swiss dan Amerika serta memiliki tenaga-tenaga kerja ahli dan profesional di bidangnya. Bahkan, sebagian besar bahan baku masih impor, sehingga menjadikan ALGA Mattress menghasilkan produk yang berkualitas.
Sementara itu, Jullie Budiman, Direktur Keuangan ALGA Mattress, menambahkan bahwa untuk memasarkan produk, ALGA Mattress memanfaatkan semua kanal, seperti modern market, tradisional market, eCommerce, hingga hospitality. Saat ini, tidak hanya menyasar end-user atau Business to Consumer (B2C). Namun, ALGA juga menyasar segmen Business to Business (B2B), seperti hotel berbintang. Sebut saja, Accor Group, Artotel, Bobobox, dan sebagainya.