RESELLER: MESIN TAK TERLIHAT DARI E-COMMERCE INDONESIA

Dengan mengimplementasikan strategi-strategi ini, para pemangku kepentingan di sektor e-commerce Indonesia dapat tidak hanya meningkatkan pangsa pasar mereka tetapi juga memberdayakan individu yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian digital dan, secara lebih luas, menguatkan perekonomian dan masyarakat Indonesia.

Karakteristik Reseller

Reseller di Indonesia memainkan peran kunci dalam ekosistem e-commerce, namun sering kali mereka menghadapi berbagai tantangan yang menghambat potensi pertumbuhan mereka. Karakteristik umum reseller di Indonesia, seperti yang diungkap dalam studi terbaru oleh McKinsey, menyoroti beberapa aspek penting yang membentuk kegiatan mereka di pasar digital.

Pertama, reseller adalah mayoritas dalam perekonomian e-commerce di Indonesia. Mereka menyumbang sekitar 85 persen dari semua pedagang online, menjadikan mereka kelompok dominan dalam penjualan digital. Sebagian besar reseller ini adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menawarkan berbagai produk mulai dari barang konsumsi cepat habis hingga peralatan rumah tangga.

Berbeda dengan distributor yang bisa mendapatkan barang langsung dari produsen, reseller biasanya mendapatkan pasokan dari perantara. Hal ini seringkali menempatkan mereka dalam posisi yang kurang menguntungkan karena tidak memiliki akses ke diskon volume atau negosiasi harga yang lebih baik. Mereka juga menghadapi tantangan dalam mengelola inventaris karena keterbatasan akses ke data permintaan dan harga, yang mengakibatkan mereka harus bersaing di pasar yang sangat komoditisasi dengan margin yang sangat tipis.

Selain itu, visibilitas mereka di platform e-commerce sering kali rendah, yang membuat mereka sulit untuk menonjol di antara ribuan penjual lain yang menawarkan produk serupa. Situasi ini diperparah oleh kinerja yang tidak konsisten dari e-commerce sosial (s-commerce), di mana reseller mengalami fluktuasi dalam penayangan, keterlibatan, dan penjualan, terutama saat mengelola logistik pesanan selama siaran langsung.

Namun, meskipun menghadapi banyak hambatan, reseller di Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar yang belum dimanfaatkan sepenuhnya. Potensi Gross Merchandise Value (GMV) dari segmen ini diperkirakan mencapai antara $115 miliar hingga $125 miliar. Kesempatan ini terbuka lebar terutama untuk perusahaan barang konsumen dan platform e-commerce yang bisa mengatasi hambatan yang dihadapi reseller.

Beberapa reseller di Indonesia juga menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi. Mereka kerap kali berkolaborasi dalam komunitas kecil untuk meningkatkan daya tawar mereka, berbagi inventaris, atau bahkan mengadopsi strategi penjualan baru seperti dropshipping atau menciptakan merek sendiri untuk menonjol di pasar. Pendekatan ini tidak hanya membantu mereka dalam mengatasi beberapa hambatan logistik dan operasional, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membedakan diri dari pesaing.

Dalam konteks yang lebih luas, dengan mengatasi kebutuhan yang belum terpenuhi dari reseller, pemangku kepentingan di sektor e-commerce dapat tidak hanya meningkatkan pangsa pasar mereka tetapi juga memberdayakan individu-individu ini untuk berkembang lebih jauh, yang pada gilirannya akan menguatkan perekonomian digital dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)