MIX.co.id - Resmi hadir di Indonesia, merek fesyen lokal, Katonvie, meluncurkan koleksi scarf yang dicetak dua sisi dengan teknologi duplex print. Teknologi ini merupakan teknologi printing pertama di Indonesia yang dapat menghasilkan printing di kedua sisi kain dengan warna-warna yang vibrant.
Peluncuran koleksi tersebut dikemas secara private viewing bersama KawanVie (sebutan untuk para teman-teman atau pelanggan Katonvie), di The Veranda Lebak Bulus, pada awal Desember lalu. Peluncuran itu juga dihadiri oleh sejumlah artis Indonesia seperti Indi Barend, Yacko, Izabel Yahya, dan lainnya.
Dituturkan Anthony Lim, Owner Katonvie, “Saya sangat bersyukur atas peluncuran brand scarf pertama kami. Melalui Katonvie, kami berusaha menerjemahkan kumpulan kisah yang luar biasa ke dalam scarf. Saya berharap kumpulan kisah yang tertuang dalam Katonvie dapat menggambarkan keanekaragaman dan merayakan pilihan-pilihan yang tersedia dalam kehidupan kita.”
Lebih jauh ia menerangkan, Katonvie merupakan merek yang sangat personal baginya, dikarenakan sebagian besar terinspirasi dari dinamika keluarganya, yang terdiri dari seorang ibu dan tiga saudara perempuan yang berprestasi dalam bidang berbeda-beda. Nama Katonvie pun diambil dari nama mereka, yaitu elisKA, TOny, Nansih, VIna, and Elvania. Benang merah kekeluargaan dan nilai kesetaraan gender ini pun diharapkan dapat mendukung Katonvie untuk menjadi lebih relevan kepada masyarakat Indonesia terlepas dari latar belakangnya.
Sementara itu, persona yang ingin dibangun Katonvie berlandaskan pada tiga pilar utama, yaitu ‘empowering’, ‘sisterhood’ dan ‘one of a kind’. Ke depannya, melalui ketiga pilar tersebut audiens dapat merasakan bahwa Kantovie sepenuhnya paham akan pentingnya memiliki pilihan dalam kehidupan sehari-hari; Katonvie dapat dianggap sebagai saudara perempuan yang dapat dipercaya dan diandalkan bagi para audiensnya; serta Katonvie dapat mencerminkan seseorang yang relevan, menarik, seru dan apa adanya.
Dalam peluncuran brand sekaligus koleksi pertamanya, Katonvie berkolaborasi dengan kurator serta seniman lokal yang sangat berbakat, yaitu Ika Vantiani dan Diva Meshia Arif. Ika Vantiani adalah seorang seniman, kurator, dan perajin Indonesia. Karya-karyanya mengeksplorasi gagasan menjadi seorang perempuan di masyarakat saat ini dengan jalinan antara media dan pola konsumsi. Ika menggunakan disiplin kolase dan mengembangkannya menjadi workshop, instalasi, dan seni jalanan.
Sedangkan Diva Meshia Arif merupakan seniman berbasis di Jakarta. Ia bekerja sebagai ilustrator lepas dan direktur kreatif, spesialisasi ilustrasi botani dan semi-realistis. Diva kebanyakan menggunakan pensil, cat air, tinta, dan spidol dalam karyanya, terutama saat meniru pola dan warna rumit yang ditemukan di alam. Karya-karyanya telah dipamerkan di New York, Kota Ho Chi Minh, dan Singapura. Ia juga merupakan anggota aktif IDSBA (Masyarakat Seniman Botani Indonesia).
Untuk mempermudah akses bagi konsumen, Katonvie juga telah hadir secara offline maupun online. Terdapat booth Katonvie lengkap dengan produk-produknya di Ashta District Jakarta Selatan sampai 9 Januari 2022. Konsumen juga dapat merasakan langsung kisah terbaik Kantovie, dengan mengakses toko online Katonvie di shopee.co.id/katonvie maupun instagram.com/katonvie.