Ekonomi sirkular bukan lagi sekadar tren, melainkan revolusi yang mengubah wajah industri di Indonesia pada 2024. Inovasi yang radikal dan langkah nyata dari berbagai sektor membawa solusi untuk limbah, keberlanjutan, dan masa depan planet kita. Berani ikut terlibat?
.
.
Ekonomi sirkular menjadi sorotan utama dalam berbagai sektor industri di Indonesia, terutama di tengah meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan. Sebagai pendekatan yang menekankan prinsip penggunaan ulang, daur ulang, dan pemanfaatan limbah untuk menciptakan nilai baru, konsep ini telah diadopsi oleh banyak perusahaan terkemuka.
Dalam ajang Indonesia Corporate Sustainability Initiatives 2024 yang diselenggarakan oleh Majalah MIX-MarCom, sejumlah program berbasis ekonomi sirkular memamerkan inovasi yang tidak hanya mengatasi limbah tetapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan secara nyata.
Danone-AQUA menjadi salah satu pelopor dengan program #BijakBerplastik yang dimulai sejak 2018. Dengan fokus pada pengurangan dampak lingkungan dari sampah plastik, program ini menggabungkan inovasi, edukasi, dan kolaborasi. Danone-AQUA tidak hanya berhasil mengumpulkan lebih banyak plastik daripada yang mereka gunakan dalam produksi, tetapi juga memastikan bahwa semua kemasan mereka dapat didaur ulang.
Program ini diperkuat dengan inisiatif botol-ke-botol dan kemasan AQUALife dari 100% plastik daur ulang. Selain itu, edukasi yang menjangkau jutaan konsumen dan anak-anak membantu menciptakan kesadaran kolektif tentang pengelolaan plastik yang bertanggung jawab. Kolaborasi dengan UNDP untuk mendukung pengurangan sampah laut semakin memperkuat dampak program ini.
BCA Digital melalui program #bluBuatBaik juga menunjukkan bagaimana sektor perbankan dapat berkontribusi dalam ekonomi sirkular. Dengan mendirikan Waste Station di berbagai lokasi strategis di Pulau Jawa, program ini berhasil menciptakan ekosistem pengelolaan sampah anorganik yang inklusif.
Berkolaborasi dengan mitra seperti DHL Indonesia, Garuda Indonesia, dan universitas lokal, BCA Digital memberikan akses bagi masyarakat untuk menyetor sampah yang kemudian didaur ulang. Kampanye inovatif seperti peluncuran bluDebit Card berbahan plastik daur ulang turut menegaskan komitmen mereka terhadap keberlanjutan. Dalam waktu singkat, program ini berhasil mengurangi emisi karbon secara signifikan sekaligus melibatkan generasi muda sebagai penyetor utama.
Mitra Pinasthika Mustika (MPM) dengan program MILAH (Mitra Olah Sampah) memperlihatkan bagaimana pendekatan holistik dapat mengelola limbah industri otomotif sambil memberdayakan komunitas lokal. Dengan mendirikan bank sampah di wilayah Tangerang dan Sidoarjo, program ini tidak hanya mengelola limbah tetapi juga memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya daur ulang.
Edukasi dan kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama MILAH, yang secara langsung membantu peningkatan ekonomi lokal dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Program ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada konsumsi yang bertanggung jawab dan kota yang berkelanjutan.
Di sektor fesyen, OCBC menawarkan solusi unik melalui program "Eva & Ramli" yang mengelola limbah seragam bekas untuk diubah menjadi produk baru. Dengan melibatkan karyawan dalam donasi seragam dan bekerja sama dengan desainer lokal, program ini mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasional perusahaan.
Hasil daur ulang, seperti tas dan blazer, digunakan...